xxxiv. birthday p.1

11.4K 1K 304
                                    

Ini part 1, part 2-nya mana Zhe? Kapan-kapan, tergantung keinginan hati.

Jangan lupa untuk vote dan komentar biar aku update besok. Selamat membaca ya, jangan skip-skip adegan Ailen sama Elias lagi atau Zhe marah 😠.

5 Desember.

Gianna mengucek matanya untuk kesekian kalimya setelah berjam-jam menatap layar komputer yang dipenuhi kalimat berita yang akan ia baca dan edit. Ia mengalihkan pandangan ke jam dinding dan disana tertulis pukul empat sore, sudah lewat dari jam kantor. Baru saja ia akan memundurkan kursi untuk pergi ke pantry menyeduh kopi, Gianna dikejutkan oleh dua teman kerjanya, Kalsey dan Elliot. Mereka berdua sudah berdiri sembari tersenyum riang menatap Gianna, membuat ia sedikit bingung dan skeptis dengan kehadiran mereka.

Gianna merengutkan keningnya, "ada apa?"

Kalsey dan Elliot bertatapan muka sembari mengerlingkan matanya sebelum menatap dirinya, mereka mendekat sambil memutar kursi Gianna agar menghadap ke mereka.

"Jadi..." Ucap Kalsey dan Elliot bersamaan.

Gianna menyipitkan matanya. "Jadi?"

"Hari ini ulang tahunmu! Oh my God, Gianna." Potong Elliot mengipaskan wajahnya sebelum memutar badan seolah-olah mengirim sinyal 'tidak habis pikir' dan 'yang benar saja?'.

Gianna tertegun sadar, "oh."

"Malam ini Elliot punya VIP pass untuk masuk ke Juvee—malam ini saja, artinya kita ada di guest list mereka yang eksklusif. Jadi, dia kenal dengan bouncer di Juvee makanya kita bisa dapat. Kata kenalan Elliot untuk tamu yang ulang tahun ada diskon up to thirty percent! Jadi, Gianna, aku dan Elliot dan teman-teman yang lain akan merayakan ulang tahunmu malam ini juga, pastinya meriah, ada kue, ada kado, ada minuman enak, ada pria tampan juga yang ready for mingle. Pukul delapan sudah disana ya, mau dijemput?" Jelas Kalsey masih riang. Ia jauh antusias menceritakan benefit yang mereka dapatkan malam ini.

Ellliot memotong sembari melayangkan tangan di udara, "aku tidak kenal dia. Kita tidur bersama untuk satu malam kemudian aku memoroti privilege yang bisa aku dapatkan dari dia untuk masuk ke Juvee."

Kalsey memutar bola matanya sebelum mendekat dan menunduk ke arah Gianna, "whatever. Gianna datang ya? Kita bisa bersenang-senang sesekali, besok juga libur artinya kita bisa pesta sampai pagi hari." Kalsey menepuk kedua tangannya tanpa memberi kesempatan ke Gianna untuk berbicara sekadar menyetujui ajakan Kalsey.

Gianna berpikir cukup lama. Dia memang tahu hari ini ulang tahunnya, seharian rekan kerjanya juga mengucapkan selamat atas hari kelahirannya setiap ia lewat. Bahkan waktu istirahat—makan siang—mereka menyiapkan cupcake yang disusun secantik mungkin berbentuk huruf G dan F, yaitu inisial dari nama lengkapnya, Gianna Freyja. Sebagai rasa terima kasihnya, Gianna mentraktir teman satu lantainya pizza beberapa kotak.

"Kenapa harus di klub?" Tanya Gianna. Hatinya cukup berat untuk pergi ke klub malam karena ia jarang bertamasya ria ke spot destinasi malam. Lagipula, Juvee adalah klub mewah di kota, jika saja ia dituntut untuk mentraktir meja dan kudapan ringan (minuman bergelas sampai berbotol-botol), membuka meja dengan harga minimal ribuan dollar, uang simpanan hasil kerjanya bisa ludes seketika hanya dalam satu malam (jika menggunakan uang hasil kerjanya sendiri bukan dari Elias). Bahkan untuk memiliki tempat tinggal tetap sendiri, apartemennya setelah pindah dari rumah lama yang tidak pernah ia tinggali, ia harus menabung dan menyicil unit miliknya. Gianna memiliki komitmen keras untuk tidak menggunakan uang Elias jika berhubungan dengan kebutuhan primernya, ia tidak mau merasa berutang jika melihat barang kepemilikannya.

Whore-ComplexWhere stories live. Discover now