x. porn sites

35.9K 1.4K 123
                                    

Halo semuanya! 😊✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halo semuanya! 😊✨

Bulan ini hectic banget, aku sempat stuck untuk chapter ini (berhenti di tengah jalan pas udah 1000 words) karena pusing mikirin kuliah dan kebanyakan waktu aku luangkan untuk belajar—atau nonton Tiktok dan main Instagram. Aku juga beberapa hari ini gak ada buka Wattpad dan check progress story dan baca.

Jadi ini chapter selanjutnya dari Whore-Complex, kayanya cerita ini ke shadowbanned gitu gak sih soalnya judulnya aja 'whore' di Wattpad tag yang kaya 'whore' or 'slut' di banned tapi aku suka sih sama judulnya karena unik.
Jangan lupa vote dan komentar (sarannya) untuk cerita ini yaa, aku seneng bacain komentar dan pendapat kalian di ceritaku. 🥺🥺

Belum di edit.

Selamat membaca! ❤️

💭🌟💭🌟💭🌟💭🌟💭🌟

Elias pulang dengan hati leluasa setelah berhasil melampiaskan nafsu liarnya ke Gianna, apalagi tahu bahwa malam ini ia akan menemui wanita itu di bawah kukungan tubuhnya dan membayangkan skenario bersetubuh luar biasa membuatnya merinding. Setelah tiga hari tidak menginjakkan kaki di kediaman keluarga akhirnya ia kembali tentu saja dengan resiko menerima omelan ibunya, Susan. Wanita itu tidak berhenti mengoceh ke putra bungsu kesayangannya setelah tidak mendengarkan kabar Elias dua hari ini.

"Elias Dexter, kamu kurang ajar ya! Tidak ada mengabari Mama, orang tua khawatir." Susan mencubit dan memutar kulit lengan Elias sebelum membawa pria itu duduk di taman belakang bersamanya, ibunya itu suka duduk santai di taman ketika waktu luang karena dia ibu rumah tangga, kerjanya hanya mengurus rumah dan keluarga.

"Maaf, Ma. Biasa."

"Biasa apanya?! Papa marah sama kamu karena menghabiskan banyak uang untuk beli pavilion tanpa izin. Buat apa? Kamu sudah dibelikan apartemen 'kan? Buat apa beli yang besar, kamu masih sekolah dan sebentar lagi kuliah, tidak akan dipakai." Susan mulai berbasa-basi membawa arah perbicaraannya, ia sudah menyuruh orang untuk mengawasi anaknya setelah kejadian di kantor polisi, ia terlalu curiga dan sedikit skeptis dengan pergaulan Elias.

"Kekecilan, tidak bisa buat pesta besar." Remeh Elias terhadap pembelian apartemen orang tuanya, kado ulang tahun Elias ke 16.

"Oh, begitu." Susan mengangguk mengerti tapi matanya masih memicing ingin mengorek niat Elias. "Mama dapat kabar kemarin malam kamu mengadakan pesta dan perempuan itu datang, untuk apa kamu masih ada contact dengan dia? Mama tidak mau kamu kejebak omong kosongnya dan reputasi kamu hancur. Sebaiknya mama tidak lepas laporan ke sekolah kemarin biar dia di keluarkan dan bisa-bisa meresikokan murid lainnya. Kalau bukan karena kamu minta ditarik, mungkin dia sudah di proses yayasan sekolah."

Whore-ComplexWhere stories live. Discover now