Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita ini sebenarnya di update kalau lagi mood, lagi ada waktu luang, atau malas nulis cerita Delicate. Chapter ini belum di edit cuyy.
Jangan lupa 🌟VOTE🌟 n 💭KOMEN💭 yasshh biar aku semangat update.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kelsey Merritt as Gianna.
⭐️💭⭐️💭⭐️💭⭐️💭
Gianna memperhatikan dirinya di depan kaca, ruangan ganti yang pengap dipenuhi oleh catokan rambut dan riasan wajah, baju kurang bahan juga berserakan di lantai sampai kursi. Tidak lupa ia memanfaatkan concealer untuk menutupi bercak-bercak merah di lehernya walaupun ia tahu hal itu percuma.
Nanti juga aku akan mendapatkannya, lagi.
Ia seharusnya berganti baju sekarang, namun sejak kejadian rambutnya di potong tadi ia tidak mood. Apalagi fakta bahwa ia telat dan sering kelelahan, tahun-tahun terakhir sekolah menuntutnya untuk mengikuti beberapa kegiatan belajar setelah sekolah, selain itu tugas semakin menumpuk hingga ia mengerjakan tugas sekolah untuk dua hari kedepan pada hari ini. Setelah pulang sekolah ia juga sempat ke salon untuk menata rambut dan sempat mengalami breakdown di kamar mandi.
Gedoran pintu mengembalikan kesadaran Gianna, disana sudah berdiri Tatiana dengan seribu macam jurus untuk menyakiti hatinya.
Perempuan itu mendekat dan mengerutkan keningnya saat sadar perubahan Gianna. "Apa yang terjadi dengan rambutmu? Apa kau ganti kelamin?!" Hinanya sembari menunjuk rambut Gianna.
