xxxi. insanity

11.6K 1.1K 361
                                    

Kembali lagi dengan Zhe! Jangan lupa meninggalkan vote dan komentar kalian ya, kasih sasaran 400 deh. Terus jangan lupa follow akun Zhe biar we hit 6k!

Follow juga akun Instagram/Tiktok Zhe juga teehe:

Hati Elias tidak nyaman setelah ia mengakhiri panggilan dengan Gianna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hati Elias tidak nyaman setelah ia mengakhiri panggilan dengan Gianna. Sudah terhitung hampir tiga jam ia mencoba meredakan kerautan hatinya dengan bolak-balik di balkon agar dapat menghirup udara dingin. Kelap-kelip lampu gedung tinggi disekitaran yang menenangi kemrawutan perasaannya. Beberapa kali ia lalu lalang masuk untuk memanaskan diri di sofa sembari mengatur nafasnya. Ia meretakkan buku-buku jarinya lalu menyingsingkan lengan baju saat perasaan tidak nyaman menggerogoti dan mengambil alih kewarasaannya. Nafasnya terkecat setiap kalimat yang Gianna layangkan terngiang.

'...Tapi tidak untuk selama ini.'

"Siapa dia dengan beraninya mengatakan itu?!"

"Fúck," kutuknya mengacak rambut lalu bersandar di sofa sembari mengadahkan rambut ke langit-langit yang tinggi. "Bajingan, sialan."

This is part of his confession time. Elias mengakui dia tidak pernah memberikan pilihan kepada Gianna, termasuk kapan gadis itu pantas menolak atau menghindari semua permintaannya. Ia lebih dari kata sifat egois. Ia belajar untuk selalu memiliki kontrol terhadap eksistensi Gianna sejak hari pertama Elias mencecapi bibir gadis itu. Lalu berakhir ke keinginan untuk mengatur keseluruhan garis hidup takdirnya, termasuk perannya dalam memutuskan keinginan gadis itu.

Dari awal rencana tidak tertulis dsn bermaterai mereka, Elias akan memiliki Gianna dengan bayaran tunjangan finansial atau kebutuhan lainnya. Gadis itu bisa kuliah karenanya, bisa memiliki karir stabil berakar dari kepunyaannya, memiliki apartemen karena usaha Elias. Jadi, ada peran penting Elias di kehidupan Gianna dan gadis itu malah bersikap lancang.

Saat mereka berbicara di panggilan sebelumnya, bagaimana Gianna dengan sepele menyampaikan "...tapi tidak untuk selama ini." menjadi batas kesabarannya. Ia enggan dan paling tidak mau mengakui apabila selama ini Gianna menyebutkan kalimat hina semacam itu. Dia bisa bersikap kesetanan karena itu, contohnya seperti sekarang, seluruhnya terasa kacau dan apabila bisa terlihat, mungkin orang bisa melihat asap merah mengepul dari kepalanya.

Selain itu, ia juga belajar bagaimana menjebak seseorang dengan cara keji lebih tepat sasaran daripada berbasa-basi lama, menjatuhkan harapan dan mental seseorang jauh lebih jitu, dan ia melakukannya untuk gadis itu bukan tanpa alasan. Ini bukan hanya bagian dari permainan mereka tapi bagaimana Elias bisa mempertahankan Gianna sampai saat ini.

Masih ingat dengan kalimat yang dilayangkan Gianna, 'kita harus bicara soal prioritasku dan kemauanmu. Kita sudah dewasa jadi ini alternatif terbaik untuk sama-sama mengerti'

Persetan dengan prioritasnya apabila dengan kemauan Elias terpenuhi, salah satunya gadis itu harus tetap bersamanya.

Seperti bagaimana filosofi kehidupannya mirip dengan Machiavelli dalam karya klasiknya Il Principe bahwa tidak ada batas jelas antara manusia dan sikap seperti hewan yang kadang tidak berakal. Sama-sama haus akan kekuatan, licik, punya insting yang kuat, hingga kerja keras. Sebagaimana juga Machiavelli mengutip apabila menjadi penguasa yang sukses "harus mampu mengeksploitasi manusia dan binatang dalam dirinya sepenuynya" untuk memiliki kontrol. Ini yang akan Elias lakukan selanjutnya, he will assert his control over her and deal with her today.

Whore-ComplexWhere stories live. Discover now