xlviii. insatiable

13.1K 1.1K 354
                                    

Adele - Love In The Dark

Kayanya chapter ini bakal angsty deh, anyway thank you @sugaaddictx udah komen ini karena sudah memberikanku sebuah ide.

Kayanya chapter ini bakal angsty deh, anyway thank you @sugaaddictx udah komen ini karena sudah memberikanku sebuah ide

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

800 votes and 300 comments please.

I stared at his eyes that were as bright as the galaxy

I inspected his step on this universe elegantly.

I savored his taste with so much purity.

Him. Him. Him.

He made me wonder how God sculpture someone so—so beautiful, so irresistible, so tempting yet untouchable by me. He is my God indeed, and I'm his mortal.

He made me wonder how Devil resists him to step on their hell because he acts like a brute—so immorally wrong, yet they see him as their example. He is my Devil indeed, and I'm his foolish sufferer.

He made me wonder.

1 Januari

Mendengar kata-kata itu dari mulut Elias membuat Gianna tercengang karena dia tidak tahu harus bagaimana merespon. Gianna tahu dia tidak punya alasan konyol untuk menebus kesalahannya — meskipun bukan kesalahan untuk berteman atau berduaan dengan pria lain, Jack dari dulu dan sampai sekarang masih adalah temannya sebelum Elias menghentikan persahabatan mereka. Meskipun dia sangat takut, perilaku dan gelagat Elias terasa aneh. Pria itu tampaknya tidak terganggu oleh napasnya yang kaku dan tertahan atau jantungnya yang berdetak kencang. Elias juga tidak menunjukkan indikasi ingin menyakitinya.

"Mengapa?" Elias bertanya sekali lagi.

Shit. Shit. Shit.

Gianna sangat gugup sampai matanya melebar, ia berharap dirinya meleleh dan lantai dapat menyerap sisa tubuhnya daripada harus menghadapi sikap Elias. "Jack dan aku hanya hangout sebagai teman baik, tidak lebih. Lagi pula, bukan urusanmu dengan siapa aku berteman." Gianna mencoba merasionalisasikan ucapannya dengan suaranya yang malu-malu, walaupun faktanya ia tengah ketakutan dengan apa yang akan Elias lakukan selanjutnya.

Elias meraih gelas yang dia taruh di atas meja dan meminum cairan coklat itu ke tenggorokannya sebelum meletakkannya kembali ke meja kaca panjangnya, "itu urusanku jika sudah berurusan denganmu. Aku tidak pernah memberitahumu bahwa kita sudah selesai, kan?"

Gianna menghela nafas dengan berat hati menyaksikan Elias yang mudah marah dan keangkuhannya. "Kau tidak bisa begitu saja melarangku untuk berteman dengan manusia lain, lagipula aku bukan tahanan atau barang. Who do you think you are?"

"You tell me who I am." Elias menantangnya saat pria itu menggeser kakinya lebih dekat ke dia sampai paha mereka bersentuhan. Tangannya mulai menyelinap ke pinggang Gianna sampai membuat Gianna menggeliat di kursinya. "Hm, tell me." Elias bergumam di dekat daun telinga Gianna—suara nya hampir seperti orang sedang mengerang, dan Gianna tidak tahu apakah itu sensual atau menjijikkan. Jari-jari Elias yang terasa panas dan runcing kemudian mengambil helai rambut Gianna dan memutar-mutar bagian rambut yang ia curi itu di antara jari-jarinya

Whore-ComplexWhere stories live. Discover now