xxxx. delusional infatuation

12.7K 1K 399
                                    

This will be a crazy road karena bakal sangat intens, please pretty please kalau mudah ke-trigger skip aja chapter ini karena buat emosi dan mental rada terganggu karena Elias rada gila. Dari awal aku udah bilang aku nulis dark romance yang gak masuk akal dan tidak bermoral, persetan dengan romansa vanilla gada spice-nya. I like to make my female characters weak yang opposite banget dari male charactersku, walaupun kalian komplain tentang karakternya, it will always be this way. They both fucked up in the head and this is how they live their life maupun ada redemption ataupun tidak.

• Infatuation •
a feeling of foolish or obsessively strong love for, admiration for, or interest in someone.

13/14 Desember.

Sial.

Sial.

Sial.

Gianna tengah membatin dengan semua kutukan yang ada di kepalanya sembari memencat kombinasi angka-angka di pintu apartemen Elias, ia telat satu jam dan itu karena lupa waktu. Ia menghabiskan hari dengan Jack di apartemennya sembari menonton series Modern Family di Netflix dan harus membuat alasan bahwa jam delapan malam dia ada rapat daring dengan atasannya, untung saja pria itu tidak curiga dan meminta maaf sebelum pulang.

Sekarang, Gianna takut Elias marah.

Gianna memasuki pintu dan mendapati seluruh ruangan gelap dan hanya ada cahaya remang putih menerobos dari kaca yang memperlihatkan pemandangan malam gedung-gedung pencakar langit Chicago.

"Elias?" Panggil Gianna sembari mengelilingi ruangan, ia mendekat ke tengah rusngan namun malah mendapati meja di area ruang tamu Elias kotor dengan bekas minum dan beberapa plastik snack kusut. Ia mengedarkan pandangannya dan langsung mendapati postur tubuh Elias yang tengah duduk di balkon luas yang terhubung dengan pintu kacanya.

Gianna meringis pedih ketika mendekat ke pintu dan merasakan hembusan udara malam yang dingin sebelum menyusul Elias keluar. Ia melangkah mendekat sebelum berhenti disamping pria itu. Elias tengah duduk di kursi rotan beralas bantal sembari menikmati cerutu.

"Elias." Panggil Gianna mencoba meraih perhatian Elias akan kehadirannya.

Gianna menunjuk interior apartemen Elias. "Di dalam gelap, kenapa lampu tidak dihidupkan?"

Elias mendongakkan kepala sebelum mengedipkan pelan mata mencoba menetralkan pandangannya, ia kemudian menepuk paha kanannya. "Duduk disini."

Gianna menghela nafas dan tanpa banyak perlawanan memilih mengikuti perintah pria itu sebelum duduk menyamping dan membiarkan setengah sisi punggungnya bersentuhan dengan dada Elias. Kakinya ia letakkan di antara paha Elias agar mempermudah posisi nyamannya.

"Diluar dingin, masuk ke dalam." Ucap Gianna khawatir, sebenarnya lebih khawatir ke dirinya yang mau menghindari angin malam dan asap cerutu Elias. Belum lagi Gianna hanya mengenakan baju pendek dan mantel yang menutup sampai ke paha.

Elias menghembuskan asap sebelum mengulurkan puntung cerutu ke bibir Gianna, ia menabrakannya kesana beberapa kali sampai warna pemerah bibirnya berbekas di puntung, "coba."

Gianna menggeleng dan menjauhkan cerutu tersebut, "aku tidak merokok."

Elias menggeram dan masih keras kepala mendekatkan puntungnya ke belahan bibir Gianna agar tertahan disana. Ia menyampirkan tangannya ke pinggang Gianna dan menyubit daging kulitnya.

Whore-ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang