flight 18✈️

1.3K 199 9
                                    


Salam dari penulis kesayang Alfan💜

Happy Reading Dear!!

See You Captain
kamu hanya pergi lebih jauh

Takdir itu nyata, dan menangisinya itu adalah hal yang akan sia-sia. Waktu pun tidak akan pernah kembali sekalipun kita meronta-ronta dan memohon padanya. Ia akan tetap berjalan meninggalkan apa yang seharusnya terlewat. Dan kita akan terus menghampiri takdir.

"Jangan menangis seperti ini, kamu tahu? Roda akan terus berputar. Tetap berdoalah, Dama. Agar hatimu segera diberi rasa ikhlas."

"Bukankah kamu pernah bilang dengan saya, kamu ingin waktu berjalan cepat bukan? Mintalah."

"Tuhan tidak akan ingkar pada hambanya. Teruslah meminta hingga yang kau pinta itu menjadi nyata."

Dama menatap manik mata Alfan. Semua kata dan tindakan Alfan tidak pernah mengecewakan. Sekalipun itu ia sering membuatnya merasa repot. Namun, ia tidak pernah sekalipun mengatakan bahwa ia kecewa. Hadirnya Alfan, nyatanya membuatnya merasa lebih baik-baik saja. Dan saat ini,  ia sendiri pun sadar akan hal itu.

Jika di dunia ada obat yang paling ampuh setelah doa, maka Alfan lah yang menempati urutan kedua setelah doa sebagai obat Dama.

"Kamu sudah bercerita, sekarang giliran saya. Kamu mau dengar?" Ujar Alfan yang di angguki Dama.

"Kamu tidak ingin balik bertanya sama saya?"

Dama yang paham ingin menanyakan hal apa, akhirnya ia ajukan pada Alfan. Pertanyaan yang sama memang, namun cukup membuat Dama penasaran akan jawaban pilot itu.

"Capt, pernah jatuh cinta?"

Alfan terkekeh hingga reflek mengusak rambut Dama membuatnya sedikit berantakan. "Tidak kreatif."

"Ck. Jawabnya iya atau ngga." Protesnya yang juga kesal akibat ulah Alfan.

Alfan pun mengangguk serius. "iya, pernah. Dua kali, tapi sekarang malah berkali-kali."

"Serius? Berati capt jatuh cinta sama banyak orang?" Beo Dama yang terlihat amat menggemaskan di mata Alfan.

"Hanya pada satu orang." Jawabnya sambil menggeleng. "Mau tahu gimana ceritanya?"

Dama yang awalnya biasa saja kini tampak penasaran dengan cerita sebenarnya. Tanpa pikir panjang ia pun mengangguk dan duduk menghadap penuh ke Alfan yang tadi di sampingnya.

Alfan tersenyum sebentar dan memulai sesi ceritanya. "Pertama kali saya mulai tertarik padanya, cukup sederhana. Dengan mendengar seseorang yang dengan bersemangat selalu bercerita tentangnya. Awalnya saya hanya tertarik pada ceritanya. Saya bahkan hampir selalu menunggu cerita-cerita selanjutnya untuk saya dengan mengenai seseorang ini."

"Kadang saya bahkan tidak bisa tidak mendengarkan kalau dia mulai diceritakan. Saking penasarannya saya sampai lancang buka wallpaper handphone beliau berkali-kali untuk lihat dia di sana." Alfan sampai tertawa kecil mengingatnya dulu.

"Tapi tanpa saya duga, ternyata waktu  sampai mengantarkan saya padanya. Meski pun lewat sebuah kejadian yang sangat tidak saya inginkan."

"Walau pada akhirnya, saya memang sering mengucap syukur, karenanya, saya akhirnya dapat bertemu dengan sosok tersebut."

"Awalnya saya ragu untuk memastikan apa yang saya rasakan. Namun, seperti waktu dan kembali pada waktu. Akhirnya saya membenarkan perasaaan itu. Walau memang belum saya ungkapkan secara jelas padanya."

"Kenapa ngga di ungkapkan?" Tanya Dama yang lagi-lagi membuat Alfan tersenyum.

"Tidak untuk sekarang. Dia sedang meminta pada waktu. Dan saya, bukanlah seperti waktu yang dia minta. Dia belum butuh saya. Nanti mungkin, akan saya ungkapkan. Saat saya sudah menjadi waktunya."

Lagi-lagi Dama pun hanya bisa mengangguk. Bukankah sudah ia bilang. Bahasa Alfan itu sangat tinggi, sedangkan ia hanyalah gadis yang mengerti lewat kata yang sederhana namun sarat akan makna.

Namun dapat ia simpulkan, jika Alfan belum ingin saja mengungkapkan perasaanya sekarang pada pemilik hatinya. Hanya itu.

"Selamat berjuang capt , Dama yakin wanita itu sangat beruntung karena mendapatkan cinta yang begitu tulus."

Kalimat Dama barusan membuat Alfan mematung. Andai Dama tahu siapa sosok beruntung itu.

"Semoga..."

Bersambung...

Bonus Pict!!

Sapa-sapa manies dari Alfan untuk kalian smua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sapa-sapa manies dari Alfan untuk kalian smua. Ayooo, masih ada yg mau antre digendong ngga? Atau, dirangkul ajaa?

 Ayooo, masih ada yg mau antre digendong ngga? Atau, dirangkul ajaa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
 See You Captain!(END)Where stories live. Discover now