flight 29✈️

1K 166 8
                                    

Afgan ~ Ku Dengannya Kau Dengan Dia

Kita hanya diperuntukkan untuk waktu yang singkat. Tidak ada kita di waktu yang akan datang. Dan tidak ada kita, untuk cerita selanjutnya.


:fassaarei


See You Captain
kamu hanya pergi lebih jauh

Harus menerima ...

Pagi datang begitu cepat, menimbulkan efek takut pada Dama. Semalam tidurnya tak tenang. Bayang-bayang Alfan benar-benar pergi darinya seolah akan terealisasikan mulai dari pagi ini.

Ia gelisah dengan waktu yang datang padanya. Apa Dama lupa, tentang waktu yang selama ini ia minta? Lalu mengapa ia membenci waktu yang juga seolah menjawab doanya?

Sudah hampir empat jam lebih sejak matanya terbuka, ia tak memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Ia menunggu seseorang di teras, seperti yang pernah dilakukan seseorang pula untuknya.

Empat jam pula, tak ada sama sekali tanda-tanda kedatangannya. Lalu apa ini jawaban semesta untuknya, apa Alfan benar-benar mengejar gadis itu lalu mengabaikan Dama.

Ia menangisi waktunya. Jika pun bisa ia mengulang waktu, ia hanya ingin satu hari bersamanya terulang dan lebih lama. Kemarin cukup singkat, untuk Alfan mengucapkan pamit padanya.

Kata-kata Alfan seolah terekam jelas bagaimana nanti lelaki itu akan meninggalkannya.

"Ngga, pasti sebentar lagi datang kok. Iya pasti lagi di jalan."

Berulang kali ia mengatakan pada dirinya sendiri seperti itu. Tapi nyatanya memang lelaki itu belum muncul juga.

"Satu jam lagi, pasti kejebak macet."

Satu jam telah habis. Namun ia tak kunjung datang juga.

.
.

50 km

Dia pasti baru berangkat.

40 km

Di perjalanan.

30 km

Satu jam lagi.

20 km

Satu jam lagi.

10 km

Satu jam lagi.
.
.
.

100 langkah kedepan.

.
.
.
.
.
.

Sampai!

Ia terus menghitung, seakan lelaki itu menghampirinya dengan perhitungannya.

Pagi telah berganti menjadi hari yang menjelang sore. Namun nihil. Lelaki itu tak kunjung datang juga. Berulang kali ia memejamkan matanya, seolah saat ia membukanya maka Alfan sudah sampai di hadapannya.

Lagi-lagi ia harus tertampar kenyataan. Alfan benar-benar pergi dan itu bukan untuknya, melainkan untuk wanitanya. Wanita beruntung yang mendapatkan cintanya Alfan.

___

Sudah satu minggu sejak hari itu, namun Alfan tak kunjung memunculkan dirinya di hadapan Dama. Sejak seminggu itu pula, Dama tak pernah sekalipun lengah dengan waktu untuk terus menunggunya.

Lelaki itu seharusnya masih memiliki jadwal libur sampai pekan ini, namun ia tak kunjung juga datang di hadapannya.

Apa kalian pernah merasakan menunggu namun sia-sia?

Itulah hal yang kini dilakukan dan dirasakan Dama.

Setidaknya, ia hanya menginginkan satu hari saja yang lebih lama untuk bertemu kembali dengannya. Hanya sehari saja, sebelum Alfan bersama gadis pujaannya.

"Dama hp kamu bunyi," Dania menyodorkan ponsel Dama yang berdering nyaring, dengan panggilan tertera nomor tanpa nama.

Walau ragu, ia tetap menggeser tombol hijau dan panggilan pun tersambung.

"Halo?"

"...."

Sedikit lebih lama, ia tak mendapat jawaban dari sebrang.

"Halo?" ia mengulangi lagi, jika boleh ia berharap. Ia sangat mengharapkan penelfon itu adalah lelaki yang sudah sepekan ini menghilang darinya.

Namun tak kunjung juga ia mendapat sahutan.

"Capt," dengan ragu dan sisa keberanian yang ia miliki, akhirnya hanya kata itu yang bisa ia ucapkan.

Bukannya mendapat jawaban, sambungan justru dimatikan sepihak membuat Dama mendesah kecewa dengan sesak yang menghimpit dadanya.

Sejak hari itu, seharusnya Dama sadar. Bahwa ia memang harus menerima kepergian Alfan. Mereka hanya saling mengenal bukan saling memiliki. Jadi ia tidak perlu berharap lebih besar untuk Alfan tetap bertahan di sisinya.

Alfan berhak dengan jalannya sendiri, dan Dama juga tidak bisa egois untuk hal itu.

"Kita ada jalan masing-masing," monolognya dengan air mata yang lagi-lagi jatuh tanpa di minta.

"Selamat berjuang capt. Semoga kamu bisa menggenggam airmu."

Bersambung...

Bersambung

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


 See You Captain!(END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon