DI BACA, BUKAN DI PLAGIAT.
[Romance/Sad]
[FOLLOW SEBELUM BACA]
[Sudah hadir Series ke-2, tapi baca dulu ini sampai selesai supaya alurnya jelas]
"Dilatih oleh sabar, dibiasakan oleh kehilangan dan di sembuhkan oleh sunyinya malam.
Takdir itu nyata...
Di pandanginya tempat pertama di mulainya cerita antara ia dan lelaki itu. Selangkah lagi ia akan meninggalkan Jogja dengan kenangannya. Sebentar lagi ia akan memulai kehidupannya. Kehidupan yang sudah lama hilang darinya.
Di lihatnya setiap sudut yang pernah menjadi saksi tawa dan tangisnya.
Di sana. Pernah ada ia dan Alfan yang untuk pertama kali di pertemukan dalam keadaan yang memilukan. Di sana, ia pernah menangis dalam peluk lelaki itu. Di bawah langit pelataran bandara itu, dan semua yang pernah ada antaranya dan Alfan.
Kini usai. Dan semua tidak perlu untuk kembali di mulai.
Cukup untuk sekali dan tak berharap takdir akan mengulangi.
Pesawat sebentar lagi akan membawanya pergi jauh untuk sementara, atau bahkan untuk waktu yang lebih lama dalam tujuan hidupnya.
Di lihatnya handphone yang sudah lama menganggur tak tersentuh. Ingin sekali mengirimkan pesan, entah untuk terimakasih atau ucapan selamat. Namun lagi-lagi semua harus ia pendam, bahkan untuk nomor telepon pun mereka tak saling memiliki, apalagi takdir. Itu hanya mimpi.
Selamat tinggal. Dama yakin semua akan kembali baik-baik saja. Bantu Dama lupa sama capt ya. Bantu Dama kuat seperti yang capt selalu bilang sama Dama. Bantu Dama tetap baik-baik saja.
Dama terus berjalan sesuai rombongan. Terlihat tenang, namun hatinya berkecamuk. Antara sesak dan perih menjadi satu.
Dama tahu, melupakan memang tidak mudah. Tapi mungkin mengganti, akan sedikit mengobati.
Iya, mengganti.
"Satria! Makasih ya!" ujarnya untuk terakhir sebelum menghilang di antara kerumunan orang-orang disana.
Di sana, di ujung yang jauh darinya. Satria, lelaki itu dengan setia memandangi punggung Dama yang tertutup punggung yang lain.
Satu bulan berlalu, ia semakin akrab dengannya. Sebagai teman. Hanya itu. Entah nanti.
Sama-sama Dama. Sampai jumpa kembali.
---
Perjalanan selama tujuh jam lebih telah usai. Ia telah benar-benar meninggalkan Jogja dan orang-orang di sana.
Dan di sini. Ia akan memulai semua kembali. Semua yang pernah runtuh , semua yang pernah kelam, dan semua yang pernah melukainya.
Ucapkan selamat tinggal pada yang lalu dan ucapkan selamat datang pada yang selanjutnya.
Bersambung...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Go follow!
Note author: Kasih saran. Apa cerita ini harus di lanjut atau harus berhenti. Karena, kaya percuma aja gitu. Banyak yg baca tapi votenyadikiiit bngt.
