59. Torture

11.6K 1.8K 911
                                    

Lelaki itu menurunkan ponselnya dengan wajah kaku. Hyesun yang berdiri di samping Jaehyun mendadak merasa tak tenang melihat tingkah suaminya itu.

Mereka baru hendak masuk ke dalam ruang kerja Joohyuk, sebelum akhirnya dering ponsel Jaehyun menghentikan mereka.

Terlebih dahulu, Jaehyun menerima panggilan itu yang ternyata dari sekretarisnya. Tidak mengatakan apa pun, Jaehyun hanya menyimak suara sang sekretaris. Sampai akhirnya panggilan itu selesai, sulit sekali untuk Jaehyun mengeluarkan suaranya.

"Yeobo, ada apa?" tanya Hyesun khawatir sembari menyentuh lengan sang suami.

Jaehyun memandang Hyesun dengan ragu. Entah bagaimana istrinya itu akan menerima kabar yang akan dia sampaikan. Karena ini sangat mengejutkan.

"Sohee dan Kijoon melarikan diri."

Satu kalimat itu membuat Hyesun terbelalak. Mendadak perasaan takut melingkupi. Berharap tak akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Bagaimana bisa?" tanya Hyesun dengan mata memerah.

"Sejak kematian Jaebum dan Yeji, kejiwaan mereka terganggu. Hari ini, rencananya mereka akan kembali dibawa menuju penjara setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa. Tapi saat dalam perjalanan, Kijoon berkelahi dengan satu penjaga di dalam bus. Dia akhirnya lolos setelah merebut sebuah pistol dan menembak kepala dua petugas."

Kepala Hyesun seakan sedang ditimpahi oleh batu besar setelah mendengar penjelasan dari sang suami.

Keduanya tak sanggup lagi berkata. Hyesun hanya menunggu Jaehyun yang hendak menghubungi seseorang, sampai suara langkah kaki yang ramai menghampiri mereka.

"Eomma, Appa. Kalian membawa Lisa kemana?" Pertanyaan yang terlontar dari bibi Jisoo itu membuat Hyesun maupun Jaehyun bingung.

"Lisa tidak ada di kamar rawatnya."

Belum hilang rasa terkejutnya karena berita Kijoon serta Sohee, kini sepasang suami istri itu kembali dibuat terkejut mendengar ujaran Jennie. Mereka sangat ingat bahwa Lisa masih tertidur di ruang rawat beberapa menit lalu saat keduanya meninggalkan gadis itu.

Hyesun dan Jaehyun berani meninggalkan Lisa sendirian karena Jisoo menelepon bahwa mereka sudah sampai di rumah sakit. Pikirnya tak apa jika Lisa sendiri dalam beberapa menit saja. Tanpa menduga jika hal buruk akan terjadi.

"Aku akan memeriksa CCTV rumah sakit." Langkah cepat Jaehyun pergi dari sana. Namun karena panik, ketiga anak serta istrinya ikut berlari dibelakangnya.

Hingga akhirnya mereka sampai di ruangan yang penuh akan layar komputer, semua dibuat bingung karena disana cukup ramai oleh penjaga. Biasanya hanya ada tiga orang yang memantau.

"Ada apa?" Suara berat Jaehyun mengagetkan petugas yang jumlahnya hampir sepuluh orang itu.

Mereka serentak membungkuk hormat, lalu salah satunya mulai menjelaskan keadaan yang kini sedang mereka alami.

"Semua CCTV dihack dan dimatikan sekitar beberapa menit lalu, Tuan"

Jaehyun mengusap wajahnya kasar. Dia tak mau berburuk sangka, tapi siapa lagi yang berani melakukan itu selain adik iparnya? Dia tak punya musuh lain.

"Anak bungsuku menghilang. Tolong cari di sekitar rumah sakit karena ku pikir belum terlalu jauh. Jika tidak ketemu, kalian bisa meminta CCTV yang terpasang di jalan sekitar."

Semua pria berseragam hitam itu mengangguk patuh. Mereka berjalan keluar dari ruangan, menyisakan tiga orang yang menetap untuk kembali memantau kamera CCTV.

"Appa, ada apa ini sebenarnya?" Jennie maju selangkah. Berdiri di hadapan sang ayah dengan mata memerah.

Jika tak salah menilai bagaimana kondisi saat ini, Lisa sedang dalam situasi yang tidak baik.

Lampyridae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang