3. Ice Cube

17.4K 2.3K 608
                                    

Lisa menatap jengah kedatangan Nam Joohyuk di penthousenya. Membawa banyak sekali makanan cepat saji, soju, dan beberapa buah-buahan.

"Kau yang menyuruhnya kesini, Unnie?" tanya Lisa pada Suzy yang kini sedang memeriksa kantung plastik bawaan Joohyuk.

"Hm, kita harus makan malam. Sekaligus merayakan kedatanganmu," ujar Suzy sembari menatap makanan di atas meja. Dia juga mengambil tiga gelas kecil dari dapur.

"Kau ingin makan apa? Disini ada ayam goreng, burger, pizza, dan---"

"Dia hanya makan buah saat malam. Sekali pun kau memaksanya, dia tak akan mau." Joohyuk memberi tahu kekasihnya. Selama satu tahun bersama, Joohyuk tentu sudah mengerti bagaimana hidup seorang Ahn Lisa.

"Aku juga tak bisa ikut minum. Besok adalah hari pertamaku bekerja," ujar Lisa lalu menggigit apel merah yang dicuci oleh Suzy sebelumnya di dapur.

Sepasang kekasih yang ada di meja makan itu hanya mengangguk. Mereka memakan berbagai junkfood yang Joohyuk beli bersama beberapa botol soju. Lisa bahkan tak yakin jika kedua manusia itu adalah Dokter. Mereka bahkan sulit menjaga kesehatan sendiri.

"Lisa-ya, kenapa... Kau tak ingin pulang ke rumah samchon?"

Lisa berhenti mengunyah. Srsungguhnya, dia tak tahu mengapa sangat sulit untuk memberanikan diri bertemu dengan orang tua dan kakak-kakaknya. Jarang sekali bertemu membuat Lisa begitu asing dengan keluarganya. Dan itu semua, adalah salah Lisa sendiri.

"Lisa?" tegur Joohyuk ketika mendapati Lisa sedang melamun.

"E-Eoh, aku ingin ke kamar. Sepertinya aku sudah mengantuk." Lisa pergi dari ruang makan itu meninggalkan buah apel yang hanya dia gigit sekali. Joohyuk dan Suzy tahu jika gadis berponi itu sedang berusaha menghindar.

............

Untuk malam ini, Jisoo, Jennie, dan Rosé sepakat memilih bermalam di mansion. Setidaknya hal itu bisa mengurangi rasa sedih ibu mereka karena Lisa tak datang ke mansion.

Kamar itu masih sama dan tak ada yang berubah ketika Jisoo memasukinya. Semua masih pada tempatnya, seperti terakhir kali ketika Jisoo meninggalkan kamar itu.

Lima tahun lalu, itulah terakhir kali Jisoo tidur di kamar itu. Setelahnya, dia memilih untuk membeli sebuah penthouse ketika sudah mulai bekerja sebagai CEO.

Jisoo hanyalah gadis biasa. Dia tidak bodoh, tapi juga tidak pintar. Menyelesaikan pendidikan hingga tingkat magister di Ewha Womans University selama lima tahun.

Berjalan lebih jauh memasuki kamar itu, Jisoo meraih sebuah pigura foto yang menampilkan dia serta ketika adiknya. Itu adalah gambar terakhir yang menampakkan empat saudara Ahn. Karena setelah beberapa hari berlalu, Lisa pergi meninggalkan mereka untuk melanjutkan pendidikan.

Air mata Jisoo menetes tanpa aba-aba. Dia rindu dengan Lisa. Terakhir kali mereka bertemu adalah dua tahun lalu. Saat Jisoo bersama kedua adiknya mengunjungi Lisa di Australia.

Tahun berikutnya, Jisoo tak bisa mengunjungi adik bungsunya bersama Jennie dan Rosé karena saat itu perusahaannya sedang mngurus proyek besar.

Sebenarnya, hubungan mereka tidak bisa dikatakan jauh. Selama sebelas tahun, setiap enam bulan sekali Jisoo, Jennie, dan Rosé selalu mengunjungi Lisa. Menetap beberapa hari untuk memghabiskan waktu bersama.

Lisa tidak ingin pulang ke Korea. Gadis itu berbeda dengan kakak-kakaknya. Lisa tidak peduli tentang apa pun selain meraih apa yang dia mau. Dan sampai detik ini, adiknya itu berhasil.

Lampyridae ✔Where stories live. Discover now