43. PRINCESS ERIS

74.8K 5.2K 450
                                    

Hai? Selamat membaca..


Berita bahagia atas kelahiran putri keluarga Albert tersiar dan berita bahagia itu merebak jadi perbincangan masyarakat. Bagaimana tidak, terlahir dari keluarga konglomerat sukses serta memiliki garis keturunan goodlooking jelas membuat banyak kalangan penasaran. Hanya bisa mengirim karangan bunga sebagai ucapan selamat ke kediaman keluarga Albert. Sementara yang diperbolehkan masuk hanya kerabat dan orang kepercayaan keluarga itu.

Di kamar berwarna putih itu kini sudah dipenuhi dengan balon-balon berwarna merah muda dan kado yang dibawa oleh anggota keluarga Reza yang datang memenuhi sudut kamar. Semuanya tampak sangat bahagia atas kelahiran putri keluarga itu.

Kini hari sudah sore, sesuai janji akan ada seseorang yang spesial untuk Anna yang akan datang. Ia tak sabaran terus saja melirik jam di dinding. Anna menyuruh Tiffani untuk datang sore karena sejak pagi hingga siang rumah sangat ramai dengan keluarga Reza dan kerabat sang suami. Sementara Anna dan Tiffani ingin punya waktu yang intens.

"Anna!!" Seseorang tiba-tiba masuk ke dalam kamar membuat Anna yang sedang duduk memangku Erisa tampak sedikit kaget melihat siapa yang datang. Tiffani langsung menyosor kearah Anna dan menatap bayi mungil dan anteng dipangkuan sang mommy. "Astaga lucunya.." Tiffani mengelus lembut pipi bulat kemerahan Erisa.

Tiffani memeluk Anna. "Anna... Selamat ya, akhirnya kau mempunyai anak perempuan. Ia tampak lucu dan cantik sekali. Sangat mirip denganku." Tiffani berbangga diri, wajah Anna terlihat cemberut namun lucu.

"Enak saja! Dia cantik karena jelas ikut mommy-nya yang cantik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enak saja! Dia cantik karena jelas ikut mommy-nya yang cantik ini." Bela Anna. "Jika mau, segerakan pernikahanmu dengan duda tampan itu agar kau bisa menyusul mempunyai bayi juga." Anna mengerlingkan matanya.

Pipi Tiffani seketika memerah. Ia menepuk bahu Anna. "Anna astaga kau ini. Bagaimana bila dia mendengarkan kita?"

Anna mengangkat kedua alisnya. "Ohh.. Apakah kau pergi dengan Rafael?"

"Ya, bodoh. Rafael dan Reza sedang berbincang bersama diruang tengah. Masih ada beberapa orang-orang berjas rapi disana, kelihatanya mereka membicarakan soal bisnis."

"Keluarga Reza juga rata-rata pembisnis, jadi setiap kesempatan pasti mereka akan membicarakan soal bisnis kan."

"Iya, jadi kau jangan keras-keras bicara tentang Rafael."

Anna sangat terhibur dengan wajah was-was Tiffani.

"Ngomong-ngomong Anna, siapa nama putrimu yang sangat cantik ini?" Tiffani kini beralih menggendong Erisa, ia tampak anteng-anteng saja. Tak menangis sama sekali.

"Erisa Albert."

"Aaaa... Erisa, cantiknya kamu sayang." Tiffani begitu gemas hingga lupa sudah berapa kali ia mencium Erisa yang sangat wangi itu.

"Mommy.." Seorang anak laki-laki tiba-tiba masuk kedalam kamar. Namun saat melihat ada Tiffani, wajah sedikit murungnya langsung berubah bahagia. "Aunty Tiffani?! Dimana Sherly?" Tanya-nya antusias.

I MISS YOU MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang