28. Bertemu Rafael

109K 8.2K 1K
                                    

Aku update lagi nih. Selamat membaca...

Minggu terus berlalu hingga bulan terus berganti. Tak terasa waktu begitu cepat berjalan hingga tanpa sadar Anna sudah berada di trimester ketiga kehamilannya. Perutnya mulai sangat membuncit, pergerakannya mulai melamban dan lelet. Tak heran jika Reza suka memperingati Anna untuk jangan banyak bergerak dan terus beristirahat. Tapi namanya juga Anna, keras kepala sedikit. Ia tetap saja kadang memasak di dapur, atau membantu Ezar bersiap-siap ke sekolah, ikut mengantar dan menjemput Ezar dan lain sebagainya.

Pagi ini Anna melihat tubuhnya dari kaki hingga kepala di depan cermin. Perlahan Anna menyibak bajunya dan tersenyum tipis melihat perutnya yang sangat besar. Mengelusnya pelan Anna merasakan kembali bayinya menendang. "Anak mommy sudah pintar menendang ya"

"Hei kau sedang apa?" Reza barusan saja selesai mandi dan melihat sang istri dengan acara menyibak baju tengah berdiri di depan cermin walk in closet.

Buru-buru Anna menurunkan kembali bajunya dan menatap Reza malu. "Tidak ada"

"Kenapa di tutup? Aku juga mau lihat" Reza tersenyum miring.

"Apa? Tidak boleh" sahut Anna ketus.

"Perutmu" Reza yang berdiri tepat di belakang Anna dengan lancang menyingkap kembali baju sang istri dan melihat perutnya yang begitu buncit. "Pasti berat ya hmm?" Reza mencium pipi Anna dari belakang.

"Sedikit" sahut Anna malu karena pipinya yang lebar dicium Reza. Wangi tubuhnya yang maskulin selesai mandi menyeruak di hidung Anna.

"Bersabarlah, sebentar lagi dia akan lahir"

Anna hanya diam mengangguk. Ia lalu mengingat rencananya semalam jika ingin berbelanja pakaian bayi. Ia rasa sudah tepat waktunya untuk membeli perlengkapan bayi.

"Reza"

"Iya"

"Aku mau minta izin. Nanti siang berbelanja pakaian bayi"

Reza diam sejenak memperhatikan perut Anna. "Dengan kondisi perut besar begini? Bagaimana jika aku saja yang beli?"

"Tidak, aku ingin menikmati waktu menjadi ibu yang berbelanja untuk keperluan bayinya yang sebentar lagi lahir"

"Boleh tidak jika aku tidak izinkan. Aku takut kau kenapa-kenapa"

Anna terkekeh. "Kenapa kau harus khawatir? Aku tidak kenapa-napa. Aku bisa menjaga diriku" Reza kembali diam. "Kau tetap tidak memberi izin?"

Reza hanya menghela nafas saat melihat wajah sedih Anna. "Kau sangat menginginkannya?" Dan Anna mengangguk pelan. "Baiklah aku izinkan. Tapi aku harus ikut ya"

"Tidak. Aku mau belanja sendiri, tidak mau di ganggu oleh siapapun"

"Anna aku mohon"pinta Reza. "Kau ingat saat kau berbelanja tanpa aku sampai bagaimana akibatnya? Kita kehilangan anak pertama kita"

"Aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku janji"

"Janji?"

"Iya Reza, janji"

"Katakan, iya sayang aku janji" Reza tersenyum miring melihat wajah kesal Anna.

Setelah memutar matanya. "Iya sayang aku janji" di akhiri dengan senyuman memaksa Reza malah terkekeh bahagia.

"Baiklah jika demikian. Nanti kau di antar oleh Taylee saja ya. Jika bisa aku akan menjemputmu"

*****

Tadinya Anna ingin pergi bersama Tiffani. Tapi Tiffani bilang ia ada kegiatan lain yang membuat Anna mengurungkan niatnya mengajak Tiffani dan segi sendirian saja.

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now