12. BERANINYA KAU!

113K 8K 589
                                    

Minggu saya lupa update. Maaf ya

Selamat membaca ya hehehe



Helvi membanting tasnya di atas meja dengan kasar hingga Camilla dan Amanda tersentak kaget.

"Astaga Helvi?!"

"Ada apa denganmu?" Tanya Amanda seraya menarik sebuah kursi ke belakang, mempersilahkan temannya itu duduk. "Duduklah!"

"Ini gawat dan benar-benar gawat!" Wajah Helvi semakin cemas. "Anna. Istri Reza belum mati"

"HAHH"

"Tidak mungkin"

"Tidak mungkin bagaimana bodoh, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dia datang ke hadapan calon suamiku." Geram Helvi. "Dan yang sangat aku kesalkan, dia jauh lebih cantik dari yang selama ini aku bayangkan."

"Astaga... memang Reza terlihat merindukannya?" Tanya Amanda seraya tersenyum remeh lalu meneguk minuman di hadapannya.

"Aku tidak memperhatikan Reza. Aku sibuk memperhatikan Anna" ucap Helvi seraya bersekedap dada dengan wajah ditekuk.

"Sainganmu kembali rupanya. Sementara pernikahanmu semakin dekat" Camilla mengelus bahu Helvi yang kini terlihat frustrasi.

"Ini menarik"

*****

Ezar duduk diam sendirian di depan sekolahnya. Pagi tadi ia sangat kesal pada daddy. Ia ingin di antar sekolah bersama daddy tapi malah Reza berdalih sibuk dan buru-buru. Padahal ia sudah berusaha bangun lebih awal dan membereskan dirinya dengan cepat. Tapi berakhir sia-sia semuanya.

Kali ini bukan Taylee telat menjemputnya. Hanya saja Taylee tau jika ia yang jemput Ezar tak akan mau pulangnya dengannya. Oleh sebab itu ia menyampaikan amanah Ezar pada tuan besar untuk menjemput Ezar nanti saat pulang sekolah. Dan Reza setuju dengan berat hati meski agak terlambat karena urusan kantornya.

Taylee tadinya sudah lelah membujuk, memberikan pengertian kalau Reza tak bisa menjemputnya. Tapi Ezar sedikit keras kepala, sehingga bocah itu ingin terus menunggunya sampai sang daddy benar-benar datang menjemputnya.

Tak lama sebuah mobil mewah berwarna hitam tiba di depan gerbang. Dengan tersenyum dan semangat Ezar memakai tas hitamnya dan berlari ke arah mobil sang daddy yang kini berdiri di sisi mobil.

"Akhirnya daddy dat-"

"Sudah berapa kali daddy ingatkan jangan bersikap egois?!" Reza berdiri berkacak pinggang di hadapan Ezar.

"Daddy?" lirih Ezar kini menundukkan kepalanya.

"Ada banyak pekerjaan daddy tinggalkan di kantor hanya untuk menjemputmu di sini. Bukannya Ezar tau jika daddy sedang sibuk dengan proyek?!" Ezar menganggukkan kepalanya dua kali dengan pelan. "Tapi kenapa masih terus meminta daddy untuk menjemput. Kan bisa paman Taylee atau mommy Helvi yang menjemputmu."

Kali ini Ezar mendongakkan kepalanya menatap Reza. "Dia bukan mommyku!"

"Bukankah kalian sudah dekat di malam itu?" Reza menatap putra kecilnya tak percaya.

"Ezar melakukannya karena bi Hasri yang minta. Dan agar daddy tidak malu" ucap Ezaron. "Ezar tak pernah menyukai aunty pilihan daddy itu. Sampai kapanpun, mommy Ezar masihlah sama"

"Tapi daddy akan segera menikah dengannya"

"Ezar tetap tidak akan menyukainya"

"Anak ini-" Reza sudah siap melayangkan tangannya di udara. Saat hampir saja mendarat di pipi merah muda itu, Reza merasakan tangannya di tahan seseorang.

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now