47. MENGANTAR ANAK-ANAK

44.9K 3.6K 292
                                    

Hai :( Lamanya nggak jumpa. Berkali-kali aku buat kalian menunggu lama. Terima kasih masih menanti aku, sugar daddy Reza, hot mommy Anna, little prince Ezaron and cute princess Sherly!!!! WE R COMEBACK YIPII

selamat membaca (Sangking nebutnya belum siap di revisi atau edit) Abis nulis langsung publish :) btw author baca ulang paragraf chapter terakhir wkwkwk abisnya lupa

"Mommy!! Apakah boleh Sherly tidur dengan Ezar?" Suara imut menggemaskan Sherly membuat seisi taman belakang menoleh padanya. 

"Kenapa sayang?"

"Sherly selama ini tidur dengan mama dan papa, atau dengan pengasuh. Tidak berani tidur sendiri." Sherly menyatukan ujung jemari telunjuknya dengan lucu.

Anna menoleh pada Reza yang sedang menggendong Erisa. "Boleh, nak. Tapi jangan bertengkar."

"Adapun terjadi pertengkaran, pasti akan dimulai olehnya, dadd." Sahut Ezar yang sedang menghabiskan dading panggang diatas piring miliknya. 

"Sembarangan!! Ezar juga senang mengganggu ketenangan Sherly." Balas Sherly tak terima. 

"Tidak, siapa bil-"

"Wait, kids. Don't start a fight with an argument!" Seru Reza menengahi pertengkaran putra dengan putri sahabat istrinya. 

"See, she started it, dadd!!"  Seru Ezar.

"No, you're the one who sucks!!"

"Owhh, are you kidding me? You-!

"Anak-anak!! Bisa dengarkan daddy?!! Hentikan ocehan kalian, atau dad dan mom akan menghentikan pesta bakar-bakar ini? Huhh?!!" Suara Reza yang sedikit meninggi sukses membuat perdebatan Ezar dan Sherly terhentiakan. 

Kedua anak itu saling diam dan sibuk masing-masing. Reza dan Anna hanya geleng-geleng kepala. Malam pertama kebersamaan mereka malah dirusak dengan pertengkaran kecil mereka. 

Malam ini Reza dan Anna memang memutuskan mengadakan bakar-bakar di halaman belakang rumah mereka. 

Mengenai Ezar dan Sherly. Anak-anak memang terlihat sesekali bertengkar karena hubungan mereka yang semakin akrab dan sering bertemu. Hal sekecil apapun bisa membuat mereka berkelahi. Meski begitu tak lama mereka akan baikan lagi, entah ada atau tanpa kata maaf, keduanya kembali bermain bersama dan baikan lagi. Meskipun mereka sesekali bertengkar, Anna ataupun Tiffani tahu jika anak-anak mereka saling menyayangi. Mereka hanya terlalu kecil untuk mengerti saling mengalah satu sama lain. Disisi lain juga watak Ezar yang juga tak mau kalah, sama dengan Sherly. Faktor lain, keduanya sama-sama anak pertama, dan Sherly anak tunggal sehingga belum mengerti berbagi dengan saudara kandungnya yang lain. 

Setelah pesta kecil-kecilan mereka selesai. Bi Hasri mengambil kamera sebagaimana perintah Reza. Bi Hasri memfoto mereka di halaman belakang, setelahnya mereka berberes dan kembali masuk ke rumah untuk istirahat.

"Apa kamu akan mencuci foto itu, sayang?" Tanya Anna yang memperhatikan Reza terus saja melihat-lihat foto tadi.

"Iya babygirl, untuk kenang-kenangan. Agar saat anak-anak sudah kian semakin dewasa, dan kita kian menua. Kita masih bisa mengingat kenangan dan kehangatan hal kecil semacam ini."

Anna tersenyum sendu. "Aku takut tua, takut tak bisa lama berada disisi anak-anak."

"Aku juga begitu, tapi saat aku menyadari lagi. Teman tuaku adalah dirimu, Anna. Aku tak merasakan ketakutan sama sekali. Aku pastikan akan menikmati setiap detik, jam, hari dan tahun yang berlalu hanya denganmu. Melihat wajah bantalmu setiap pagi, merasakan kehangatan tanganmu dan kasih sayangmu yang tulus itu." Ucapan Reza membuat kedua mata Anna berkaca-kaca. Tak menyang, jika yang mengatakan hal semanis itu adalah pria dingin, kasar, cuek dan irit bicara yang sudah menjadi suaminya sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu. Anna tak menyangka, kini dihadapannya adalah Reza yang dulu dengan segala sifatnya yang sulit diluluhkan. Tapi kini malah terlihat lemah dan tak bisa apa-apa dihadapannya. 

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now