5 ANNA

107K 6.8K 246
                                    

Flashback beberapa tahun yang lalu...

Semenjak putra kecil Anna berusia dua tahun. Anna dengan berat hati pergi dari rumah itu. Sebelum pergi Anna sempat meninggalkan selembar surat untuk sang anak. Surat itu di titipkan pada bi Hasri. Anna meminta, surat itu di berikan pada anaknya di ulang tahun yang ke lima. Anna ingin di ulang tahun yang ke lima, Ezaron kecilnya merasakan keberadaan dirinya ada di sana melalui surat itu. Bahkan Anna memberikan sebuah hadiah kecil di sana untuk anaknya.

Di hari dimana Anna pergi dari rumahnya. Ia sendiri tidak tahu kalau dirinya tengah mengandung anak kembar, hasil buah cintanya dengan suaminya sendiri. Mungkin jika ia sendiri tahu, ia akan memberi tahukan Reza kalau ia akan menjadi ayah dari dua anak kembar itu. Jika sudah begitu apakah Reza akan tetap menganggap janji itu ada?

Namun sangat disayangkan Anna tidak tahu kalau ia sedang mengandung. Sehingga ia pergi menyendiri ke pulau yang luar biasa Indah, Bali. Mendarat di Bali dan menemukan tempat tinggal baru, Anna segera mengecek kebenarannya yang ternyata ia memang tengah mengandung. Detik itu, ia seketika melupakan kesedihan yang akhir-akhir ini menemaninya. Rasa sedih itu tergantikan dengan kebahagiaan yang tak bisa Anna gambarkan. Beberapa minggu berselang ia pun memeriksakan diri ke dokter. Ia semakin bahagia saat mengetahui anaknya kembar.

Anna kembali punya semangat hidup.
Punya tujuan hidup.
Dan tau akan kemana ia melangkah. Ia seolah melihat setitik kebahagiaan dengan anak kembarnya kelak mereka lahir ke dunia.

Di sana, Anna kaget, tak menyangka kalau ternyata dirinya sedang mengandung anak kembar. Semenjak itu Anna menjadi banting tulang sebagai single parent. Hanya ia yang bisa menghidupi kedua anak kembarnya. Jika bukan Anna lalu siapa lagi? Dengan begitu Anna terus bekerja keras tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya yang lemah dan semakin kurus.

Dokter sempat mengatakan kalau kondisi kemahamilan Anna sangat lemah. Anna mendengar saran dokter. Namun sebulan berlalu ia kembali membanting tulang demi menyambut kelahiran anak kembarnya yang ia ketahui tak membutuhkan biaya yang sedikit.

Bukan Anna tak ingin menemui Reza. Tapi ia terlalu takut hal buruk yang tidak diinginkan malah menimpa anak-anaknya yang tak tahu apa-apa.

Kian hari berlalu hingga tak terasa sudah menginjak tujuh bulan kandungan Anna.  Perutnya kian membesar, Anna sangat penasaran dengan apa jenis kelamin anak-anaknya. Sebagai penyemangat juga baginya untuk bekerja, akhirnya Anna bertanya pada dokter.

"Dokter, apa jenis kelamin anak-anak saya sudah bisa terlihat?"

"Tentu sudah, ingin kita periksa sekarang?"

Anna mengangguk antusias sebagai jawaban yang pasti.

Si dokter kelihatan terus memperhatikan monitor dengan teliti dan melihat apa jenis kelamin anak yang ada di dalam perut pasiennya itu.
"Selamat ya bu, si kecil kelaminnya laki-laki"

Anna menutup mulutnya dengan tangan. Air mata haru sekaligus bahagia jatuh ke pipinya. Andai Ezar tahu kalau ia akan mempunyai adik kembar laki-laki. Pasti anaknya itu sangat bahagia sekali. Dan Reza, bagaimana reaksinya saat tahu kalau Anna tengah mengandung anak kembar laki-laki. Meskipun jujur Anna menginginkan anak perempuan. Tapi ini pemberian tuhan dan Anna sangat bersyukur dan berjanji akan merawat mereka hingga lahir.

Dan ia berjanji akan memberikan kehidupan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Semakin umur kedua janin kembar Anna semakin tumbuh besar. Semakin besar pula semangat yang berkobar dalam diri Anna. Ia bekerja sendirian dengan keras karena ia berjanji akan merawat anak-anaknya dengan baik. Anna membeli susu hamil untuknya sendiri, membeli baju hamil baru karena saat pergi dari rumah Anna tak membawa baju hamil karena ia juga tidak tahu tengah mengandung. Makan Anna juga banyak, anak-anaknya ternyata banyak meminta ini dan itu. Anna tidak bisa diam sehingga ia membeli semua apa yang anak-anaknya inginkan. Sama seperti sang Abang dalam kandungan, semua yang Ezar inginkan Anna jalani. Makan ini itu, dan bawaan ingin terus main ke laut.

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now