48. Papa dan mama di Bandara

20.9K 1.4K 62
                                    

Demi apa update?! Halo, ketemu lagi. Maaf ya lama

Selamat membaca guys. Kita double update kali yakkk biar aku makin disayang pembaca setia. Live dulu 🤍🤍🤍

Setiap hari Ezar dan Sherly tidak henti-hentinya bermain bersama. Mereka pergi ke kebun binatang dan melihat banyak jenis binatang. Pergi ke Waterboom dan menaiki banyak wahana seru bersama hot daddy Reza sepanjang hari tertawa dibawah guyuran air. Piknik ke danau sambil bakar-bakar jagung. Sherly sampai lupa orang tuanya akan pulang besok.

"Sherly, ini akan jadi malam terakhir kita bersama." Ucap Ezar dengan murung.

Sherly menjitak kepala Ezar hingga bocah lelaki tampan itu mengaduh. "Bodoh, memangnya kau ingin pergi kemana haa?"

"Ohh iya yah. Kau hanya akan kembali ke rumahmu bersama papa dan mamamu."

Sherly dan Ezar memang tidur di satu kamar bersama semenjak Sherly dititipkan papa dan mamanya dirumah ini. Dan keduanya hanya menghabiskan waktu istirahat dan bermain di kamar tanpa tau waktu. Keduanya sudah seperti saudara, tidak melampaui batas usia mereka sama sekali. Paling tidak, itu yang Anna amati dari balik CCTV kamar. Sehingga ia tahu anak-anak hingga pukul 12 malam masih bermain. Akan pura-pura tidur saat mendengar langkahnya dari luar. Dan ketika Anna kembali di kamar, ia kembali tersenyum geli melihat keduanya lanjut bermain.

Ezar diam sejenak, mengedarkan mata kesekeliling arah. "Ohya, terima kasih ya. Kau tidak mengajak Kesya saat kita pergi bermain kesana dan kesini."

"Kau yang jahat. Padahal Kesya sudah merengek sangat ingin ikut."

"Kau tau kan aku tidak suka dengannya." Ezar menundukkan kepalanya murung.

"Apa pernah terjadi sesuatu hal yang tidak mengenakkan antara kau dengan sepupuku?"

Ezar menggelengkan kepalanya. Ia sendiri tak mengerti kenapa ia tidak menyukai Kesya. Ezar hanya tidak senang jika pertemanannya yang sejak awal hanya berdua dengan Sherly, kini malah harus bertambah menjadi tiga dengan sepupunya, Kesya. Sherly jadi lebih membagi perhatiannya untuk mereka berdua, padahal sebelumnya Ezar yang mendapatkan semua perhatian Sherly untuknya.

"Seperti janjimu, besok di sekolah kau harus minta maaf dengannya." Sherly merebahkan tubuhnya di sofa sambil memainkan boneka ditangannya.

"Hmm." Sahut Ezar amat malas.

*****

Sementara disisi lain, Reza terus menanti Anna selesai membereskan Erisa yang sebentar lagi akan tidur dan dilanjutkan diurus oleh Ririn, pengasuh Erisa.

"Mommy." Panggil Reza dengan suara berat.

Anna seketika menganga. Telinganya pasti tidak salah dengar. Ia melangkah mundur dengan wajah kaget, sementara Reza sudah tertawa pelan melihat wajah was-was istrinya.

"Astaga, kau yang bertubuh tinggi besar begini memanggilku mommy?"

Reza tersenyum mesum, menarik pinggang Anna yang masih ramping untuk menempel ke tubuhnya. "Sayang." Desis Reza seraya menurunkan wajahnya dan mengecup leher dan pipi Anna berkali-kali hingga Anna mendorong pelan dada bidang Reza.

"Pasti ada maunya." Tebak Anna. Reza seketika tertawa terbahak-bahak, tangannya berpindah ke dada Anna untuk membuka kancing piyama tidur yang Anna kenakan.

"Astaga tanganmu ini." Anna menahan tangan lancang suaminya sambil melirik ke pintu kamar Erisa yang sudah ia tutup, waspada agar Ririn tidak melihat. Karena pekerja dirumah ini termasuk Ririn bahkan anak-anak sering melihat aksi tangan dan mulut Reza padanya. Saat Anna memarahi dan mengingatkan Reza, ia pasti akan beralibi kan suami sendiri tidak apa-apa. Dan jika Ezar yang melihatnya, maka Reza akan beralibi Hitung-hitung edukasi.

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now