45. PESTA

37.5K 3.7K 214
                                    

Selamat membaca 


1,5 bulan kemudian 
Hari pernikahan Rafael dan Tiffani akhirnya tiba.

Anna sudah mempersiapkan segala hal dari jauh-jauh hari. Mulai dari seragam keluarga hingga dasi kupu-kupu dan bando untuk Ezar dan Erisa, hal terkecilpun dipersiapkannya dengan sangat matang. Hal ini membuat Reza terheran-heran sendiri melihat istrinya. Baru mengetahui istri cantiknya memiliki sifat seperfeksionis ini. Reza tersenyum kecil melihat Anna tampak sedang menyusui Erisa Disampingnya selama mobil melaju ke gedung dimana resepsi sekaligus pernikahan diadakan.

"Babygirl kamu terlihat sangat cantik." Bisik Reza di leher Anna dan mengecupnya singkat.

"Kamu terus mengatakan itu sejak tadi. Bahkan didepan para maid, memalukan."

"Biarkan saja. Biar semua orang tau."

"Jika kamu bucin padaku?" Anna mengangkat kedua alisnya. Reza malah tersenyum miring dan mencium pipi sang istri.

Mereka akhirnya tiba di lokasi pesta. Ririn turun setelah supir. Gadis itu tampak takjub melihat pernikahan yang digelar begitu megah. Belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Ririn? Tolong gendong Eris ya."

"Baik, tuan."

"Jangan lupa pasang aermuff pada Eris. Ada banyak tamu di dalam, suasana juga akan riuh. Kau harus memastikan putri kecilku yang lucu tetap nyaman, oke?" Reza membalikkan badan, menatap Ezar yang sedang dibenahi tatanan rambutnya oleh sang mommy.

"Sudah tampan." Ucap Anna bangga.

"Yup! Seperti daddy!" Timpal Reza dan menekuk sedikit lengannya agar Anna mengapit lengan kekar itu menuju red carpet.

Albert family kini menjadi pusat perhatian para tamu undangan. Reza terlihat seperti family man yang tampak gagah menggendong putrinya sementara tangan kanannya direngkuh mesra oleh sang istri. Dan jangan lupakan Ezar yang tak melepas tangan kanan sang mommy.

Reza melihat ada banyak pebisnis yang turut hadir. Dirinya harus pintar memasang strategi agar perusahaannya mendapatkan mitra baru. Ya, misinya untuk datang ke pesta Rafael selain memberikan selamat pada mantan duda satu anak itu, ia juga harus memperluas koneksi perusahaan. Reza yang dikenal jarang tersenyum kini terlihat berbeda disebelah istri dan dua anaknya. Ia terlihat begitu hangat dan menebar senyum menawan kemana-mana, membuat gadis-gadis tak memiliki gandengan berteriak melihat pesonanya. Sesekali Anna menghadiahi suaminya yang asik tebar pesona itu cubitan kecil di perut.

"Wahh, kamu berani ya sekarang." Bisik Reza pada Anna pelan, tahu alasan Anna mencubit perut sixpack kebanggaannya. "Cemburu ya? Hehe."

"Kita lihat siapa yang lebih cemburuan." Anna menantang.

"Ohh begitu sekarang pada suami sendiri? Oke."

Seorang pemuda yang merupakan WO bagian tamu mengarahkan mereka duduk disebuah meja bundar khusus yang dekat dengan panggung. Ririn merasa sangat beruntung karena ikut dengan tuan dan nyonya-nya. Sebagai gadis kampung, datang ke pesta semegah ini sangat menghibur dirinya. Meskipun datang untuk bekerja, menjaga Erisa. Ia akan menceritakan bagaimana Megahnya resepsi pernikahan orang kota pada teman-temannya di kampung. Ririn berusaha mengambil foto dengan kamera ponselnya pada berbagai sudut gedung yang didekor dan dihias sedemikian rupa, sebagai bukti nyata.

"Apa yang kau foto, Rin?" Tanya Anna penasaran.

"Semuanya nyonya. Untuk dipamerkan pada teman di kampung."

"Ada foto booth juga disini, nanti aku akan memfotokanmu disana. Tapi jika mau."

Ririn berbinar. "Jelas sangat mau nyonya, terima kasih. Hehe." Jika sudah begini, maka tak ada alasan lagi teman-temannya menganggap foto yang dirinya ambil dari internet kan.

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now