11. YOU

104K 7.3K 849
                                    

"Nanti Ezar harus menyuapkan kuenya untuk aunty Helvi ya" ujar bi Hasri seraya menyisir rambut Ezaron yang sesaat lagi akan turun ke pesta.

Wajah lucu itu merengut tidak suka.
"Tapi-"

"Jika Ezar menolaknya daddy akan malu. Kali ini saja" bujuk bi Hasri yang di akhiri anggukan oleh Ezar.

*****

"Selamat ulang tahun, sayang"

Reza memperhatikan Ezar yang kini menyuapkan kue pada Helvi. "Selamat ulang tahun anak mommy Helvi" ucap Helvi setelah menerima suapan kue dari Ezaron

Reza senang, sepertinya ini awal dari kedekatan antara wanita pilihannya dengan Ezar. Helvi memang hebat, secepat itu ia dapat merebut hati putranya. Ternyata ia memang jago memikat hati banyak orang. Buktinya tak lama Ezar langsung luluh dengannya.

Entah dorongan dari mana Reza mengecup kening Helvi. Yang jelas itu memicu tepuk tangan meriah para tamu undangan. Untuk pertama kali setelah sekian lama mereka mengenal.

"Happy birthday, Ezaron" ucap Sherly dan memberikan sebuah kado kepada Ezar. "Kado dariku"

"Ini isinya bukan cookies lagi kan?" Tanya Ezar sambil tersenyum.

"Rahasia" Sherly berbisik pelan.

*****

Bi Hasri masuk ke dalam kamar Ezar dimana malam ini bi Ida dan Mikha sedang membantu Ezar membuka jasnya. Malam ini bi Ida dan Mikha memang tidak diberikan izin pulang karena ada banyak hal yang mesti di selesaikan di rumah pasca acara ulang tahun Ezar.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya memang dimana pesta di buat meriah di sebuah ballroom salah satu hotel milik Reza.

"Bi Hasri dari mana saja?" Tanya Mikha.

"Dari bawah, oh bisakah kalian memberikan kami waktu berdua. Aku dan Ezaron" ucap bi Hasri.

Bi Ida dan Mikha mengangguk dan langsung pergi. Bi Hasri kini duduk di atas ranjang memperhatikan Ezar yang tengah mencoba memakai celana tidurnya.

"Ada sebuah hadiah ulang tahun sederhana dari mommy untuk Ezar" bisik bi Hasri di telinga Ezar.

Sontak Ezar membulatkan matanya menatap bi Hasri tak percaya. "Benarkah?!" Bi Hasri mengangguk dan mengeluarkan sebuah amplop dari dalam sakunya. Amplop yang sudut-sudutnya mulai menguning dan terlihat begitu lama telah tersimpan. Bi Hasri memberikan amplop itu pada Ezar "Ini?" Bi Hasri mengangguk.

Ezar dengan begitu semangat membukanya dan membaca setiap kalian yang tertulis rapi di dalam sana.

Dear, My Prince Ezaron

Selamat ulang tahun yang ke 5 putraku sayang. Tak terasa kamu telah tumbuh besar tanpa mommy nak. Mommy berharap kamu sehat dan selalu bahagia. Mommy tak tahu apakah kamu merasakan apa yang mommy rasakan selama Ini. Setiap detik, menit mommy tak bisa lepas merindukanmu.

Mommy tak berjanji untuk dapat kembali. Namun satu hal yang mommy harapkan sayang. Teruslah semangat dan jangan bersedih hanya karena mommy tak berada di sisimu. Hanya jarak yang memisahkan kita nak, namun mommy selalu ada dalam lubuk hatimu dan kamu pun begitu.

Baiklah-baiklah selalu dengan daddy, bi Hasri, bi Ida dan Mikha. Mereka sangat Menyayangimu. Terutama daddy.

Mommy berdoa semoga kau selalu sehat dan bahagia sayang. Mommy sungguh Menyayangimu nak, i love you Ezaron.

I MISS YOU MOMMYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora