30. Jagoan sakit

124K 8.2K 1.3K
                                    

Sengaja di update setelah shalat tarawih ya. Biar ga keinget2 🤣😂

Selamat membaca...

"Silahkan duduk!" Suruh Reza pada wanita disisinya.

dengan setelan jas hitam dan kemeja putih, berambut pendek dan berdandan natural.

Sementara Anna masih di tempatnya Melamun, entah apa yang ia pikirkan. Reza lalu mengecup pipi Anna, tak peduli ada orang asing di antara mereka. Hingga Anna tersentak dan menatap kesal Reza. "Lancang! Menciumku sembarangan!" Makinya marah.

"Ssssttt!" Reza meletakkan jari telunjuknya dihadapkan bibir merah muda Anna.

Lalu Anna baru menyadari ada wanita yang tengah duduk di hadapan mereka. Wanita berjas hitam itu kelihatan profesional, ia langsung tersenyum lembut pada Anna.

"Malam, nyonya" ujar Jennie santun.

Anna menatap Reza bingung. "Bisa kau jelaskan siapa dia?"

"Tentu saja" Reza tersenyum manis. "Jadi perkenalkan, dia Jennie... dan Jennie, kenalkan ini istriku" Jennie tersenyun kembali serta mengangguk.

"La-lalu ada apa?"

"Sesuai dengan laporan pengawal siang tadi, aku mendapatkan laporan kalau ada orang yang semena-mena memperlakukanmu" Reza menoleh pada Jennie sejenak. "Lalu aku merekrut Jennie untuk bekerja denganku, menjadi pengawal pribadimu"

"HAHH?!!" Anna memekik kaget. Pengawal pribadi kata Reza. "Untuk apa? Kurasa ini berlebihan dan tidak begitu perlu"

"Siapa yang bilang berlebihan? Anna kau bayangkan tidak, kita beberapa kali kehilangan anak kita. Dan aku tak ingin hal itu terulang kembali sekarang. Apalagi usia kandunganmu sudah mulai tua, dan aku tak bisa di sampingmu selalu menjagamu. Aku perlu tangan kanan dalam menjagamu"

"Reza, ada banyak pengawal di luar san-"

"Anna, aku tak ingin saat terjadi apa-apa mereka malah menggendongmu. Meskipun itu dalam keadaan genting. Tapi Jennie, kuizinkan dia melakukan itu" Reza menunjuk pada Jennie sebentar lalu kembali menatap Anna.

Anna terheran-heran. "Ha-hanya karena dia perempuan?"

"Jelas hanya karena dia perempuan" ulang Reza dengan mengangguk yakin.

"Memang kau yakin dia akan mampu menggendongku?" Anna menatap sedikit remeh pada Jennie.

"Anna, Jennie ini bukan orang sembarangan. Dia peraih gelar Adi Makayasa di akademi kepolisian, dia bahkan pernah bekerja sebagai pasukan pengawalan presiden. Dan kau tau, saat tadi di gerbang para pengawal melihat Jennie. Semua pada memberikan hormat padanya. Dia bukan orang sembarangan" jelas Reza panjang lebar. Ia memegang kedua bahu Anna. "Pokoknya suka atau tidak kau tidak ada kuasa menolak"

Anna hanya menghela nafasnya pelan.

"Jennie, untuk saat ini kau sudah bisa tinggal disini sampai masa kerjamu yang belum aku tentukan. Karena seperti yang aku katakan tadi, mungkin setelah melahirkan istriku tidak memerlukan lagi pengawal dan bisa saja sebaliknya" ucap Reza.

"Tidak masalah sama sekali tuan Reza"

"Jika begitu, langsung ke kamarmu saja. Kau resmi bekerja mulai dari esok" Reza memanggil bi Hasri beberapa kali, hingga wanita itu datang. "Tolong antarkan Jennie ke kamarnya."

"Biar saya bantu non." Kata bi Hasri pada Jennie.

"Tidak terima kasih." Sahut Jennie sopan.

Jennie menggeret kopernya ke kamar sebelum akhirnya berpamitan pada tuan dan nyonya Albert, mengekor di belakang bi Hasri.

I MISS YOU MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang