22. KETUS

111K 7.7K 458
                                    

Selamat membaca yahh
Seneng kan aku rajin update 💃

Hari ini Anna berencana berbelanja peralatan dapur setelah mengantar Ezar ke sekolah. Ia menaiki bis merah kota menuju pasar tradisional. Saat di tengah jalan menuju pasar, langkah kaki Anna di hadang oleh tiga orang wanita. Salah satu di antara tiga wanita itu jelas Anna kenali. Ia memasang wajah malas menatapnya.

"Jangan halangi langkahku" Anna memberi peringatan pertama. Ia mencoba menerobos tapi Helvi malah berani memegang bahunya hingga mau tidak mau Anna harus menghentikan langkahnya.

"Tidak semudah itu nyonya Albert" Helvi berucap dengan nada meremehkan. Anna melihat senyuman meremehkan wanita itu.

"Apa sebenarnya masalahmu denganku? Aku tak pernah mengganggu hidupmu kan?"

Helvi dan kedua temannya, Amanda dan Camilla saling tatap lalu tersenyum penuh arti. "Tapi kau yang sudah menganggu hidupku, dan... mantan calon suamiku"

Anna mencerna kalimat itu sejenak. "Mantan calon suami katanya?"

"Pria yang kau sebut mantan calon suamimu itu. Dia masih suamiku, dan ayah anakku. Kau sebenarnya hanya orang asing yang masuk dalam kehidupan keluarga kami. Dan sayangnya, kau sudah terlalu jauh berharap sehingga, ketika Reza membatalkan pernikahan kalian. Kau malah tak terima" Ujar Anna dengan santai dan berani,ia tak takut dengan Helvi yang membawa rombongan segala. "Benar begitu kan Helvi?"

Tangan Helvi terkepal amarah.

"Ada baiknya, sebelum Helvi marah. Kau segera datangi Reza, dan minta dia untuk kembali pada Helvi" ucap wanita berambut pirang disisi Helvi, Anna tak tahu namanya. Amanda.

"Sekarang juga!" Perintah yang satunya lagi. Camilla.

Anna tertawa melihat tiga wanita itu. Berpenampilan berkelas ternyata tak menjamin isi otak juga sekelas dengan penampilannya. Mereka apa tidak punya harga diri? Sudah gila ya?

"Kenapa kau malah tertawa?" Tanya Camilla.

"Lucu ya?" Timpal Amanda.

"Kalian ini siapa? Dan aku ini siapa? Memangnya aku mau melakukan hal bodoh semacam itu. Kalian sama sekali tak bisa memerintahku. Camkan itu!" Anna menunjuki ketiga wanita itu dan hendak pergi. Tapi langkahnya kembali di tahan. Mata Anna membulat saat melihat tangan Helvi melayang di udara hendak menampar wajahnya.

"Diam di tempat!"

Anna memejamkan matanya cepat. Tak ada rasa sakit yang perih di pipinya. Yang ada suara seorang pria berkata "diam". Anna membuka pelan sebelah matanya dan melihat ada dua orang pria berpakaian serba hitam menahan pergerakan Helvi dan Camilla, serta satu pria lagi menahan tubuh si pirang Amanda.

Anna jadi bingung datang dari mana dan siapa dua pria ini, yang datang bak super hero itu. Ia keheranan.

*****

Drrttt...drrtt...

Suara getaran ponsel itu membuat perhatian Reza teralihkan dari kesibukannya. Ia mengambil ponsel dengan cepat saat orang suruhannya yang di tugaskan khusus untuk satu hal menghubunginya.

"Ada apa?!"

"..."

"APA?!! Sialan! Pastikan istriku tidak kenapa-kenapa. Dan jika situasi tidak memungkinkan, amankan mereka jangan sampai Anna kenapa-napa. Kau paham?!"

"..."

"Aku ke sana sekarang juga!"

Reza meninggalkan segala kesibukan kantor dan memilih menemui Anna detik ini juga. Dengan menahan emosi ia mengemudikan mobil mewahnya hingga tiba di tempat tujuan. Reza dari jauh melihat Anna hanya diam berdiri di dekat Helvi dan dua temannya. Reza segera menghampiri Anna.

I MISS YOU MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang