34. KUE

58K 6K 643
                                    

HAPPY READING ..

WARNING, TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA.. HARAP MAKLUM 



hari ini hujan begitu deras. Jalanan Ibu kota tampak tak sepadat biasanya. Hanya dilalui beberapa pengendara bermobil. 

Duduk diam sejak tadi di dalam mobil. Wanita itu hanya diam menyandarkan kepala kesisi jendela mobil. Memperhatikan orang-orang berpayung yang tampak lalu-lalang di trotoar jalanan kota. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sementara pria yang sedang mengemudi yang merupakan suami wanita itu tampak gelisah. Bingung dengan tingkah laku sang istri akhir-akhir ini. 

"Sayang.." Panggilnya dengan lembut. 

Anna, melirik sang suami tajam. 

"Kita tidak begitu akrab sampai kau harus memanggilku dengan sebutan itu." Ketusnya dan kembali membuang wajah. 

"Bagaimana maksudmu tidak akrab, kau bahkan sedang mengandung anak yang kesekian dari pria yang kau sebut tidak begitu akrab denganmu, sayang." Reza tersenyum. 

Anna memilih tak menanggapi ucapan Reza. 

Hari ini adalah hari yang membahagiakan, sebenarnya. Bagaimana tidak, hari ini nyonya Albert sudah diizinkan pulang setelah perawatan intensif di rumah sakit selama tiga hari. Jujur Anna sangat tidak sabar untuk pulang, bertemu dengan bi Hasri, Mikha dan bi Ida. 

"APAKAH KAU BISA MEMBAWA MOBIL DENGAN LEBIH CEPAT?!!" Tiba-tiba Anna membentak Reza yang memang sengaja memelankan mobil. 

Bentakan itu membuat Reza menahan emosinya terhadap Anna. Emosi yang sebenarnya ia coba redam beberapa hari ini. Seketika Reza menyampingkan mobil kesisi jalan. Lantas Anna bertanya. 

"Apa-apaan ini Reza?! Kau malah memberhentikan mobilnya!!" Anna kembali berintonasi tinggi dengan Reza. "Ohh!! Kau ingin aku turun disini dan pulang dengan Taxi? Oke, aku pikir memang itu opsi yang tep-" 

CLATKK!! 

Suara pintu mobil yang tiba-tiba terkunci membuat Anna yang tadinya hendak membuka pintu mobil dengan terpaksa, kini malah membalikkan badan ke arah sang suami. Namun betapa kagetnya ia, ketika Reza sudah berada persis dibelakangnya. Mata biru menyala menyiratkan kesan dingin seperti pertemuan pertama mereka dapat Anna lihat. Wajah keduanya yang sangat dekat sempat membuat Anna gusar, terlebih saat hembusan nafas dari hidung mancung itu menerpa pipinya yang memerah. 

"Bukankah sudah lama kita tidak menghabiskan waktu hanya berdua?" Tangan Reza perlahan naik dan mengelus pipi Anna dengan jemarinya. 

Anna meneguk ludahnya kasar, posisi seperti ini selalu meresahkannya. Anna sudah menggunakan tangannya untuk mendorong Reza agar menjauh namun percayalah itu sia-sia. Reza yang ada semakin mendekatkan wajahnya kewajah sang istri. Bahkan posisi Anna kini sudah begitu dekat dengan pintu. 

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now