44. KAKAK

43.5K 3.9K 192
                                    

Harap baca chapter sebelumnya untuk menekan potensi kelupaan alur!!

Selamat membaca

Tiffani  :
An, aku akan datang kerumahmu. Jadi biar aku yang sekalian mengantar putramu pulang. Jangan lupa katakan pada suamimu untuk tidak perlu menjemput Ezar lagi

Anna :
Okee

Begitulah kira-kira isi pesan yang Anna terima satu jam yang lalu. Kini ia baru selesai mandi dan berpakaian. Anna melirik kearah jam dinding sejenak seraya menyisir rambutnya yang panjang. Sebentar lagi adalah jam pulang sekolah Ezar. Berarti sebentar lagi Tiffani dan anak-anak akan segera ke rumah.

Dari pantulan cermin meja rias Anna terlihat tersenyum manis. Tak sabar menunggu sahabat dan anak-anak mereka pulang.

Tok..!! Tok..!!

Suara pintu kamar terdengar. Anna mengintrupsi seseorang dibalik pintu untuk masuk. Yang ternyata itu adalah Ririn, babysitter Erisa yang baru saja dipekerjakan oleh Reza dua hari yang lalu. Sementara Jennie sudah tidak lagi bekerja bersama mereka karena kontrak sudah berakhir sekitar seminggu lalu.

"Nyonya Anna, sepertinya Erisa sudah haus." Ririn menggendong Erisa dipelukannya yang terlihat menangis.

"Ahh sudah bangun ya."

"Iya nyonya."

Anna mengambil Erisa dari Ririn dan menggendongnya. "Kenapa hmm? Putri mommy menangis? Mau susu ya?"

"Kalau begitu saya tinggal dulu ya nyonya."

"Iya Rin, terima kasih ya."

Ririn hanya mengangguk seraya tersenyum. Ia pun keluar dari kamar majikannya itu.

Awalnya Anna ingin mengurus Erisa sendirian. Reza sudah sejak lama menawarkan jasa pengasuh bayi pada Anna tapi ia menolak dengan berbagai alasan. Tapi suaminya ternyata benar. Pengasuh bayi memang dibutuhkan. Seperti tadi contohnya, Anna ingin mandi dan ada Ririn yang setia menemani tidur Erisa di kamarnya. Berbeda dengan dulu sebelum ada Ririn dirumah, ia harus meminta tolong Mika, bi Ida atau bahkan bi Hasri untuk menjaga Erisa. Sementara disisi lain ada pekerjaan rumah yang merupakan tanggung jawab mereka yang harus mereka kerjakan. Jika sudah diperintah, mereka harus buru-buru meninggalkan tanggung jawab mereka dan mengurus Erisa.

"Sehat-sehat ya sayang. Mommy sangat menyayangimu." Anna mengelus lembut pipi bulat kemerahan Erisa yang tengah asik menyusu.

Setelah menyusui Erisa, Anna keluar dari kamar dan melangkah keruang santai yang terletak disayap kiri rumah, dekat dengan kolam ikan. Ia duduk disana seraya memangku Erisa. Bercanda ria dengan putri kecil cantiknya itu.

Taklama Ririn kembali datang. "Nyonya, sepertinya teman nyonya sudah datang."

"Mommy!!" Detik berikutnya Ezar datang, berlari dan melempar tas-nya asal keatas sofa. Disusul dengan gadis cantik dibelakangnya juga tampak riang menghampiri Anna. "Mommy Anna!!"

"Hai anak-anak." Sapa Anna sekilas pada Ezar dan Ssherly yang baru saja pulang sekolah.

"Ahh akhirnya sampai." Tiffani kini duduk disebelah Anna dan membuang nafas berat.

"Mommy Anna, kami mau bermain dengan dedek bayi." Ucap Sherly pada Anna.

Anna pun meminta Ririn mendekat dan menyuruhnya mengambil alih menggendong Erisa. "Ririn, tolong ajak anak-anak main ya!"

"Baik nyonya, ayo anak-anak!" Ajak Ririn pada Sherly dan Ezar untuk bermain. Sepasang anak TK itu dengan girang langsung mengekori Ririn yang menggendong Erisa.

Setelah anak-anak jauh bermain dari posisi duduk mereka. Anna menatap wajah lesu Tiffani. Terakhir kali Tiffani sempat mengatakan jika pernikahannya dengan papa dari Sherly tak lama lagi akan dilaksanakan. Tentunya Anna sangat senang mendengarnya. Namun kelihatannya sekarang ada sedikit masalah yang terjadi.

I MISS YOU MOMMYWhere stories live. Discover now