13. Awkward

21.6K 3.1K 90
                                    

Qiandra menatap dirinya di cermin seraya menghapus make up di wajahnya, setelah acara selesai, ia pamit lebih dulu ke kamar karena ia tak suka lama-lama memakai make up, karena tak terbiasa memakai make up.

Azmi dan seluruh keluarga masih berkumpul berbincang di ruang keluarga. Mereka semua berada di rumah orang tua Azmi, dan berencana besok baru pindah ke rumah milik Azmi pribadi.

Sesekali Qiandra melirik takut kearah ranjang yang diberikan kelopak-kelopak bunga mawar. Kamar Azmi telah berubah menjadi kamar pengantin.

Ceklek..

Qiandra menoleh kearah pintu, dimana Azmi yang tengah berdiri menatapnya, "loh, belum bebersih?" Tanya Azmi

"Ini mau bebersih kok, Kakak mau duluan?" Ucapnya terbata-bata

Azmi tersenyum kecil, "kamu duluan aja. Aku tunggu setelah kamu,"

Qiandra mengangguk, ia beranjak menuju sofa dimana terdapat paper bag berisi mukena, pakaian tidur untuk malam ini, alat mandi dan abaya untuk esok hari yang dibawakan oleh Shila.

Ia mengambil pakaian tidur, matanya terbelak ketika melihat yang dibawakan Shila adalah pakaian tidur dengan potongan celana pendek berwarna merah menyala. Ia menghela napas frustasi.

"Kenapa Qiandra?" Tanya Azmi

Jika mengatakannya pada Azmi, Qiandra malu. Tetapi jika tidak, ia tak tahu apa yang akan terjadi.

Tak mendapat jawaban dari Qiandra, Azmipun mendekati Qiandra, menatap pakaian yang Qiandra pegang, "ada yang salah sama pakaiannya?"

"It..itu.. kayaknya Kak Shila salah bawain baju deh," ucapnya gemetar

Azmi paham, ia pun menuju lemari pakaian dan mengambil piyama tidur panjang berwarna biru muda untuk Qiandra, "kamu pakai punyaku aja, cuma adanya ini aja piyama yang lengan dan celananya panjang,"

Qiandra melirik Azmi, menerima piyama milik Azmi, "ma--makasih,"

Azmi mengangguk, ia mengusap kepala Qiandra, "cepat mandi, setelah itu kita shalat sunnah,"

Tetapi Qiandra tak kunjung beranjak, perlakuan Azmi yang mengusap kepalanya membuat Qiandra berpikir, ia tak membawa kerudung ataupun bergo yang akan dikenakan sehabis mandi.

"Kenapa?" Tanya Azmi lagi

"Kak Shila kayaknya lupa.. bawain b-bergo," cicit Qiandra

Azmi tersenyum kecil, "mau ku pinjemin punya Adiba?"

Ah, apa kata keluarga mereka jika Azmi meminjam kerudung milik Adiknya untuk Istrinya?

"Tapi nanti kalau pada nanya.. gimana?" Tanya Qiandra dengan suara bergetar

"Kamu belum siap membuka jilbab kamu didepan aku kan?"

Qiandra hanya menunduk,

"Gapapa, biar aku pinjem sama Adiba,"

Azmi hendak beranjak, tetapi dengan cepat Qiandra menahannya, ia menggeleng, "jangan, Kak. Gausah gapapa kok,"

"Bener?"

Qiandra mengangguk, membuat Azmi kembali mengusap kepalanya, "yaudah sana mandi, jangan lama ya udah malem,"

Gadis itu hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi yang berada didalam kamar Azmi. Qiandra menggantungkan piyama milik Azmi, lalu membuka jilbab yang masih ia kenakan sejak akad. Lalu membuka ikatan rambutnya, ia menghela napas lega karena akhirnya rambutnya terurai, jujur saja rambutnya diikat berjam-jam dan kepalanya terasa sakit.

Ia pun membuka resleting belakang gaun pengantinnya, tetapi saat baru setengah terbuka, resleting tersebut macet. Ia sudah berusaha membukanya dengan paksa tetapi tak bisa. Jika ia tetap memaksa pasti gaunnya akan rusak.

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now