36. Berita Bahagia

15.3K 2.1K 92
                                    

*
*
*

Tangan Qiandra terus mengusap kepala Azmi yang berada di pangkuannya, Azmi tengah berbaring dengan kepala yang ditaruh dipangkuan Qiandra dan terus melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan wajah yang menghadap perut datar Qiandra.

"Haus gak?" Tanya Qiandra, pasalnya sudah satu jam lamanya Azmi tak berhenti melantunkan ayat suci Al-Qur'an

Azmi menggeleng kecil, ia memberikan senyumnya pada Qiandra dengan bibir yang tak berhenti bergerak.

Qiandra terkekeh, ia mencubit gemas pipi Azmi, bibirnya sesekali ikut melantunkan ayat suci Al-Qur'an ketika ia hapal ayat yang dibaca oleh Azmi.

Azmi menyudahinya, ia mengecup perut Qiandra, "baik-baik didalam sana, anak Baba. Sampai ketemu sembilan bulan lagi ya,"

"Iya, Baba," ucap Qiandra disertai kekehannya

Azmi merubah posisinya menjadi duduk, ia menggenggam erat tangan Qiandra, "ayo cerita sejak kapan kamu tau kalau kamu hamil,"

"Baru dua minggu yang lalu kok, lebih tepatnya dua hari setelah Idul Fitri," ucap Qiandra

"Jadi ceritanya gini.,"

Flashback

Qiandra menatap seluruh keluarga besar Azmi yang tengah berbincang, matanya tertuju pada Azmi yang tengah berbicara mengenai Pendidikan bersama kedua sepupunya.

Azmi memang lulusan Al-Azhar Kairo Mesir, dan kedua sepupu Azmi lulusan Tarim, Yaman.

Saat tengah sibuk menyimak percakapan mereka, tiba-tiba saja Qiandra merasa mual dan pusing, ia ingin sekali muntah.

Segera saja Qiandra beranjak menuju kamar mandi, ia mencoba memuntahkan seluruh makanan yang tadi ia makan, tapi tak bisa. Rasanya sangat sulit sekali.

Akhirnya Qiandra menahannya, ia membasuh mulutnya setelah itu kembali berdiri tegak, memegang dadanya yang terasa sedikit sesak.

"Aku kenapa ya?"

Karena tak ingin Azmi khawatir dengan dirinya yang tidak terlihat, Qiandra kembali ke tempat semula, duduk bersama keluarga Azmi.

Malamnya, mereka pulang. Sebenarnya ini adalah lebaran hari kedua karena hari pertama Azmi dan Qiandra hanya kerumah orang tua Azmi dan Kakak-Kakak Qiandra.

"Sayang, besok ikut aku ke Bandung ya. Karena Husain gak ikut, istrinya lagi gak bisa ditinggal. Kamu temenin aku ya," ucap Azmi

Qiandra mengangguk, "iya, Mas. Tapi Mira gimana?"

"Kita titipin ke Diba dulu,"

"Pasti Adiba sibuk sama kuliahnya, Mas."

"Yaudah, kita titip ke petshop,"

"Oke,"

Sesampai dirumah, Qiandra segera menemui Mira, memberikannya makan, minum, dan mengganti pasir.

"Qiandra, tidur yuk,"

Qiandra mengangguk, ia memasukkan Mira kedalam kandang kembali, lalu beranjak menghampiri Azmi. Dan mereka pun menuju kamar untuk beristirahat.

Pukul 4 pagi sebelum adzan subuh berkumandang, Qiandra terbangun. Ia merasakan mual dan ingin muntah, tanpa membangunkan Azmi yang masih terlelap, Qiandra menuju kamar mandi.

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now