47. Zakir

13K 2K 50
                                    

Pintu ruang inap Salsa terbuka, Qiandra yang sejak tadi tak bisa menahan senyumnya kini semakin merekahkan senyum. Ia menatap binar kearah Salsa yang tengah duduk bersandar di kepala brankar dengan menggendong putranya yang baru saja lahir beberapa jam yang lalu.

"Assalamualaikum," salam Azmi dan Qiandra

"Waalaikumussalam," jawab Salsa dan Husain

"Kak Salsa, selamat yaa. Ya ampun akhirnya baby boy lahir," ucap Qiandra dengan riang

"Alhamdulillah, Qi." Ucap Salsa dengan kekehannya

"Lancar kan, Kak? Gak ada kendala?"

"Beuh, stres aku. Gak tega liat Salsa jerit kesakitan, udah gitu kata Dokter air ketubannya hampir habis padahal Khalid belum lahir. Aku cuma bisa berdoa dan berdoa, alhamdulillah nya Khalid lahir dengan selamat dan sehat," jelas Husain

Qiandra menjadi terharu mendengarnya, perjuangan seorang wanita untuk melahirkan memang tidak ada tandingannya. Dan 4 bulan lagi giliran dirinya yang akan berjuang.

"Nangis gak?" Tanya Azmi

Husain menggeleng dengan cepat, membuat Salsa mendesis, "bohong, Husain sampe banjir air mata."

"Itu artinya aku cinta sama kamu, gak tega melihat orang yang aku cinta kesakitan seperti itu," elak Husain

"Kak, boleh aku gendong?" Tanya Qiandra

"Boleh dong," Salsa menyerahkan bayinya kepada Qiandra, dengan hati-hati Qiandra menerimanya.

"Kalopun aku gak tertolong, aku akan syahid. Yakan Ustadz Azmi?" Salsa membalas perkataan Husain

Azmi mengangguk membenarkan perkataan Salsa, "seorang wanita yang meninggal ketika melahirkan anaknya, atau dalam keaadan nifas. Maka dia termasuk syahid," jelas Azmi

"Yeh! Amit-amit deh jangan sampai, bisa gila nanti aku kalo emang Salsa gak ketolong," ucap Husain

"Mas, lihat deh. Lucu banget," ucap Qiandra yang sedari tadi sibuk dengan bayi yang berada di gendongannya

Azmi mendekat pada Qiandra, ikut memperhatikan anak laki-laki Husain dan Salsa yang barusaja lahir beberapa jam yang lalu.

"Ganteng, gak seperti Husain," gurau Azmi

Mendengar itu Husain segera meninju Azmi, "dia anakku, kalo ganteng ya berarti mirip aku. Emangnya mau mirip siapa lagi?"

"Kirain mirip tetangga,"

"Sialan!"

Azmi terkekeh, ia menepuk bahu Husain, "iya, mirip kamu kok. Tapi semoga gak gila kayak kamu ya. Namanya udah keren Khalid, asal sifatnya jangan ngikut Abi nya,"

"Anakmu perempuan kan, Mi? Berarti fix di jodohin ya sama Khalid,"

"Qiandra baru 5 bulan, belum ketauan jenis kelaminnya. Kalopun perempuan, aku gak mau jodoh-jodohin anakku. Biar dia yang menentukan pilihannya sendiri, asalkan pilihannya bisa menjadi pemimpin yang baik, lebih baik dari aku."

"Kalau gitu, aku komporin suruh pilih Khalid," gurau Husain

Azmi menggeleng kecil, lelah berbicara dengan Husain. Ia beralih menatap Qiandra yang tengah mengajak Khalid berbincang.

"Sabar ya sayang, 4 bulan lagi," ucap Azmi

Qiandra mengangguk senang, "iya, Mas. Ini gemes banget, gak mau aku lepas rasanya,"

"Kalau kamu mau gapapa, Qi. Nanti aku dan Salsa tinggal bikin lagi," gurau Husain

"Enak aja! Kamu pikir hamil 9 bulan dan melahirkan itu mudah?" Protes Salsa

QIANDRA [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt