39. Bermain Peran

12.5K 1.9K 107
                                    

*
*

Sesampai dirumah, Qiandra menuju ruang tamu, duduk disana dengan hampa. Kepalanya terasa sakit memikirkan apa yang tadi ia dengar di Cafe. Ia mendengar sendiri dengan telinganya dan melihat dengan matanya, bahwa Tama dan Marisa membicarakan dirinya.

Entah mengapa terdapat perasaan kecewa di hati Qiandra. Ia sudah sangat percaya dengan Marisa, bahkan ia sudah menganggap Marisa seperti Kakaknya sendiri karena selama ini Marisa sangat baik padanya.

Tapi ternyata, apa yang Marisa lakukan padanya hanya kepalsuan. Dibelakangnya, wanita itu memiliki rencana bersama Tama untuk menghancurkan rumah tangganya dengan Azmi.

Qiandra menghela napas berat, memijat pelipisnya untuk menghilangkan rasa pusing dikepalanya, walaupun hal itu mustahil.

"Astaghfirullah.. kenapa Kak Marisa tega sama aku?" Gumam Qiandra

"Assalamualaikum,"

Pandangan Qiandra beralih, ia sedikit terkejut ketika mendapati Azmi yang tiba-tiba saja muncul, tumben sekali pukul 2 siang Azmi sudah pulang.

"Waalaikumussalam Mas,"

Qiandra mendekat pada Azmi, menyalami tangan Azmi, "kok tumben udah pulang? Baru jam 2 loh,"

"Kangen sama istriku,"

Qiandra tak bisa menyembunyikan senyumnya, ia tersipu malu, membuat Azmi gemas melihatnya.

"Aku bawain roti bakar kesukaan kamu nih," ucap Azmi dengan menunjukkan makanan yang ia bawa

"Wah serius? Ah makasih, Mas," ucap Qiandra dengan menerima bungkusan roti bakar tersebut

"Sama-sama sayang,"

Azmi mengajak Qiandra untuk duduk di sofa, ia memperhatikan Qiandra yang sangat bersemangat membuka bungkusan roti bakar. Azmi terkekeh pelan melihatnya, Qiandra memang sangat sederhana, padahal dirinya hanya membawakan roti bakar.

"Hmm.. wangi banget, pasti enak banget nih," ucap Qiandra

"Mas mau gak?" Tanya Qiandra dengan mengulurkan satu potong roti bakar pada Azmi

"Engga, untuk kamu aja," ucap Azmi seraya mengusap kepala Qiandra

"Baru pulang?" Tanya Azmi

Qiandra mengangguk sebagai jawaban, mulutnya masih mengunyah roti bakar yang Azmi bawakan.

"Gimana keadaan rumah singgah dan anak-anak?"

"Alhamdulillah baik, mereka semua nanyain kamu. Aku bilang deh kapan-kapan aku kesana sama kamu," jawab Qiandra

"Kamu gimana hari ini? Pekerjaan lancar?"

"Lancar, Husain nyuruh aku pulang cepet-cepet,"

Qiandra mengernyit, bukannya saat itu Husain sebal dengan Azmi karena Azmi enggan masuk kerja? Mengapa sekarang jadi menyuruh Azmi pulang?

"Kenapa gitu?" Tanya Qiandra

"Disuruh temenin istri yang lagi hamil,"

"Kak Husain tau aku hamil?" Tanya Qiandra

"Iya, tadi aku yang bilang."

Qiandra mengangguk paham, lalu Azmi teringat sesuatu, ia mengambil sesuatu dari saku jas nya, lalu meletakkannya di meja.

"Apa itu?" Tanya Qiandra

"Undangan pesta ulang tahun Marisa, besok,"

Tubuh Qiandra menegang, ia berhenti mengunyah roti bakarnya, matanya mengerjap beberapa kali. Membuat Azmi bingung dengan perubahan sikap Qiandra.

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now