Epilogue

24.6K 2.2K 215
                                    

"Aku selalu ada dimanapun kamu berada."
—Qiandra Nixie Xaquila—

*
*

"Tunggu,"

Seluruh wanita yang tengah mengurus jenazah Qiandra menoleh, mendapati Azmi yang tengah berjalan kearah mereka. Lebih tepatnya kearah Qiandra yang sudah terbujur kaku.

Azmi duduk di sebelah Qiandra, ia mengusap wajah Qiandra yang terlihat sangat damai dan cantik. Ia mendekat pada wajah Qiandra, berbisik di telinga Qiandra.

"Aku berjanji akan menjaga dan merawat anak kita, aku juga berjanji kalau kamu gak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Tenang di Surga Allah, Bidadariku. Tunggu aku sampai aku menyusul kamu."

"Terima kasih sudah menjadi istriku yang luar biasa."

Ayla membuang wajahnya, bersandar di bahu Adiba. Ia sangat tidak kuat melihat dan mendengar bisikan Azmi pada Qiandra.

Terakhir, Azmi mengecup kening Qiandra lamat-lamat. Harum melati memasuki rongga penciumannya. Azmi memejamkan mata, menyalurkan seluruh rasa cintanya pada Qiandra untuk yang terakhir kalinya.

Beberapa detik setelahnya, Azmi menjauh. Ia memberikan senyuman tulusnya, kali ini ia sudah ikhlas untuk melepas Qiandra.

Seorang wanita yang bertugas mengkafani Qiandra pun menutup wajah Qiandra untuk yang terakhir kalinya.

Kini, sudah tidak ada lagi wajah cantik nan lugu seorang wanita yang sangat Azmi cintai. Wajah tersipunya ketika mendengar godaan Azmi, wajah bahagianya, wajah sedihnya, wajah polosnya dan wajahnya yang lucu ketika merajuk.

Dua tahun yang lalu adalah pertemuan pertama Azmi dan Qiandra, dan hanya satu tahun sembilan bulan mereka menjalani kehidupan bersama.

Ketika seluruh tubuh Qiandra sudah terbungkus rapat oleh kain kafan, Azmi sudah tidak bisa lagi melihatnya. Ia hanya bisa memandang wajah Qiandra lewat figura foto dirumah ini.

Saudara Qiandra dan Azmi masuk kedalam ruangan, begitupun dengan beberapa teman dekat Azmi dan Qiandra.

Husain dan Syaban hendak membantu Azmi yang sedang membopong tubuh Qiandra untuk di letakkan di keranda, tapi Azmi segera mencegahnya.

"Maaf, Saya tidak ingin tubuh istri Saya disentuh oleh pria lain, sekalipun sudah terbungkus kain kafan."

"Saya mohon, yang mengangkat keranda ini hanya mahram Qiandra."

Bahkan, ketika Qiandra sudah tiada, Azmi masih memuliakan istrinya.

Keranda tertutup, Azmi beralih menatap saudaranya dan saudara Qiandra.

"Boleh Saya minta tolong pada Abi, Om Syarief, dan Om Syahrul untuk membantu mengangkat keranda Qiandra?"

Syarief dan Syahrul adalah paman Qiandra, keduanya adalah Kakak dan Adik dari Ayah kandung Qiandra, yang artinya mereka adalah mahram bagi Qiandra.

"Tentu, Azmi."

****

Tidak usah ditanya siapa yang turun ke liang lahat, sudah pasti jawabannya adalah Azmi dan Syarief.

Sedangkan Alwi dan Syahrul membantu menyerahkan jenazah Qiandra dari atas untuk diserahkan kepada Azmi dan Syarief.

Dengan penuh hati-hati, Azmi menerima tubuh Qiandra. Ia memeluk bagian atas tubuh Qiandra dengan erat agar tidak terjatuh. Lalu Azmi dan Syarief meletakkan tubuh Qiandra diatas tanah dengan perlahan.

QIANDRA [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن