45. Menyerah

14.8K 2K 44
                                    

Qiandra tak mengalihkan pandangannya dari wajah Azmi, ia terus menatap Azmi yang sedang berbincang dengan teman-temannya.

Saat Azmi menoleh pada Qiandra, pria itu mengusap lembut wajah Qiandra, "kenapa?"

Qiandra menggeleng kecil, ia memegang tangan Azmi yang berada di pipinya, lalu ia cium lamat-lamat.

"Aku bersyukur banget,"

Senyum Azmi merekah, ia ingin sekali merengkuh Qiandra kedalam pelukannya, tetapi tubuhnya belum begitu stabil. Alhasil ia hanya bisa mengusap wajah Qiandra.

"Sekarang udah mau cerita belum gimana kejadian awalnya?" Tanya Azmi

"Aku takut,"

"Jangan takut, kan ada aku. Cerita ya sama aku,"

Akhirnya Qiandra mengangguk, ia menarik napas sebelum memulai cerita. Sedangkan teman-temannya yang lain sudah sangat penasaran ingin mendengarkan.

Beberapa kali Syaban dan Marisa bertanya siapa tiga pria yang bertengkar dengan Azmi, tetapi Qiandra hanya menjawab jika mereka adalah teman masa lalu Qiandra.

"Sehabis dari toilet, aku mau balik ketempat kalian lagi, tapi gak tau kenapa tiba-tiba udah ada Rizky, Wahyu, dan satu cowok yang mungkin temen mereka."

"Mereka menahan aku yang mau kabur, Wahyu mengunci tangan aku dan Rizky memegang wajah aku. Aku berusaha untuk lepasin diri, tapi tenaga mereka lebih besar."

"Aku udah tampar Rizky, tapi mereka semakin kurang ajar. Mereka meminta aku.."

"Mereka meminta aku.."

Qiandra menunduk, ia tak sanggup mengingat kejadian kemarin, hal itu benar-benar membuat dirinya trauma.

Azmi mengusap bahu Qiandra, menenangkan Qiandra, "jangan takut sayang, ada aku. Mereka meminta apa?"

"Mereka.. dia.. dia bilang bertiga bisa kan sayang?" Ucap Qiandra dengan suara bergetar ketakutan

Mereka semua terkejut mendengar penuturan Qiandra, begitupun dengan Azmi yang sudah mulai emosi.

"Aku.. aku gak bisa tahan lagi Mas, aku ludahin wajah Rizky yang bicara seperti itu didepan aku. Setelah itu mereka marah, satu pria itu menarik aku dan setelah itu kamu dateng,"

"Mas Azmi maafin Qiandra, Qiandra gak bisa menjaga diri Qiandra," lirih Qiandra seraya menunduk

Azmi berusaha meredamkan emosinya, jika ia mengikuti ego nya, ia akan terbawa amarah dan suasana akan bertambah runyam. Lebih baik ia pendam amarahnya dan menenangkan Qiandra yang tengah ketakutan, itu jauh lebih baik.

"Sayang, sini.." ucap Azmi lembut dengan menepuk pinggir brankarnya

Qiandra berpindah posisi duduk menjadi di pinggir brankar, dengan cepat Azmi menarik Qiandra kedalam dekapannya. Memeluk tubuh Qiandra dengan erat.

"Jangan takut lagi, jangan sedih lagi, jangan khawatir lagi. Sekarang kamu aman sama aku, mereka gak akan berani melakukan pelecehan seperti itu lagi sama kamu."

"Sialan, tau kejadiannya kayak gitu, udah aku habisin dulu sebelum aku masukin penjara!" Emosi Husain

"Qiandra, kamu harus kasih tau kronologi nya ke polisi besok dan menghadiri sidang, supaya mereka mendapatkan hukuman berat. Mereka udah melecehkan kamu, berniat jahat, dan membuat Azmi masuk rumah sakit," ucap Syaban

"Takut, Mas," lirih Qiandra di pelukan Azmi

"Gak usah takut, sayang. Mau sama aku? Kita ke kantor polisi sama-sama,"

Qiandra menggeleng, "kamu masih sakit, kamu harus cepet pulih Mas,"

"Istriku harus mendapatkan keadilan,"

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now