34. Ramadhan Pertama

15.2K 2.2K 115
                                    

Kaget atau seneng?

****

Qiandra tak melepaskan tatapannya pada Azmi, sejak Azmi membopongnya kedalam rumah hingga meletakkan dirinya di ranjang, mata Qiandra tetap menatap Azmi.

Setelah meletakkan tubuh Qiandra, Azmi menghela napas dan mengecup kening Qiandra, "istirahat ya, aku ganti baju dulu,"

Melihat Azmi yang berlalu menuju kamar mandi, Qiandra baru menghembuskan napasnya, ia mencoba untuk bangkit dari ranjang, walaupun kepalanya masih sangat sakit, tetapi ia berusaha untuk kuat berdiri.

Ia mengambil pakaian tidur miliknya dan milik Azmi, Qiandra mengetuk pintu kamar mandi terlebih dahulu sebelum membuka dan masuk.

Azmi sedang membersihkan wajah di wastafel, tak menyadari kehadiran Qiandra. Ia mendekat pada Azmi, memeluk tubuh Azmi hingga membuat pria itu terkejut.

"Kamu kenapa kesini?"

Qiandra tak menjawab, ia tetap memeluk tubuh Azmi dan menatap dirinya dan Azmi dipantulan cermin.

Azmi hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya, membuat Qiandra bisa melihat bagian atas tubuh Azmi.

Tadi pria ini bergulat di aspal, Qiandra yakin pasti tubuh Azmi terasa sakit.

"Qiandra..," panggil Azmi

Akhirnya Qiandra menatap Azmi, ia memberikan pakaian tidur milik Azmi, "pakai bajunya ya, aku siapin air kompresan dulu,"

Setelah mengucapkan itu, Qiandra berlalu keluar dari kamar mandi. Meninggalkan Azmi yang mematung menatapnya.

Sehabis mengambil air hangat untuk mengompres lebam di tubuh dan wajah Azmi, Qiandra menuju walk in closet terlebih dahulu untuk mengganti pakaiannya.

Setelah itu ia menemui Azmi yang sudah duduk di sofa, menunggunya.

Qiandra duduk di sebelah Azmi, meletakkan mangkuk air hangat, lalu ia menyelupkan face towel kedalam air hangat, memerasnya dan menempelkan handuk tersebut di sudut bibir Azmi.

Azmi meringis pelan ketika merasakan sudut bibirnya terasa sakit, ia menatap wajah Qiandra yang terlihat sangat serius.

"Tahan ya Sayang," ucap Qiandra

Baru saja Azmi ingin menarik sudut bibirnya untuk tersenyum, tetapi ia kembali meringis karena merasakan sakit, membuat Qiandra berdecak.

"Jangan gerak atau senyum-senyum dulu,"

Setelah mengompres bibir Azmi, Qiandra kembali menyelupkan handuk, memerasnya, dan mengompres tulang pipi Azmi yang terlihat lebam,

"Sakit gak?" Tanya Qiandra

Azmi menggeleng, membuat Qiandra menekan handuknya pada pipi Azmi, dan Azmi pun langsung meringis kesakitan.

"Katanya gak sakit?"

"Kalau di tekan ya sakit," ucap Azmi

Qiandra terkekeh, ia melepaskan handuk kompresan pada pipi Azmi, meletakkannya di mangkuk, tangannya terangkat untuk mengusap kening dan rambut Azmi.

"Aku beruntung punya Mas Azmi," gumamnya

Qiandra mendekat pada Azmi, lalu mengecup luka lebam di pipi Azmi, ia memberikan senyumnya pada Azmi.

"Sepertinya bener kata kamu, kalau aku akan ketagihan mencium kamu, dan sekarang aku udah kecanduan mencium kamu," gumam Qiandra

Azmi sedikit terkejut mendengarnya, ia mendekatkan bibirnya pada telinga Qiandra, "Qiandra, kalau aja tubuhku lagi sehat, bisa aku pastiin kamu akan menyesal karena udah mengganggu singa yang sedang tidur,"

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now