Extra Chapter : Raquila

31.9K 3K 610
                                    

"Selamat hari lahir, Umma."

Jemari gadis cantik ini mengusap sebuah nisan yang bertuliskan Qiandra Nixie Xaquila binti Syauqi Hidayat.

Perlahan senyumnya mengembang, "Umma, baik-baik ya disana. Walaupun Qila kangen banget, tapi Qila harus sabar. Karena nanti kita bakal kumpul lagi."

"Terima kasih udah menjadi Umma yang sangat mencintai Qila."

"Umma, 3 hari yang lalu Qila udah lulus. Qila berhasil mendapat gelar di UIM, dan hari ini Qila pulang ke Indonesia, tanpa memberitahu Baba karena Qila mau kasih kejutan untuk Baba."

"Qila gak salah kan, Umma?"

Raquila terkekeh, "pasti Baba baru aja kesini beberapa jam yang lalu ya? Bunga nya masih cantik," ucapnya dengan menatap taburan bunga dan sebuket bunga di makam Qiandra.

Raquila menghela napas, "Maaf, Umma. Qila gak bisa lama-lama, karena Qila harus pulang. Tapi Qila janji kalau Qila akan sering berkunjung, minimal 3 kali dalam seminggu."

Raquila mendekat pada nisan Qiandra, mengecupnya dan mengusapnya, "Qila pamit ya Umma, Assalamualaikum."

Ia beranjak berdiri, meninggalkan area pemakaman, ingin kembali menuju taksi yang menunggunya. Raquila sengaja dari Bandara ia tak langsung pulang, melainkan ke makam Qiandra terlebih dahulu.

Karena sudah menjadi rutinitas Raquila setiap hari lahir Qiandra, ia akan berkunjung ke makam. Walaupun Raquila sangat sibuk dengan kuliahnya di Universitas Islam Madinah, tetapi setiap tahunnya ia akan pulang untuk mengunjungi makam Qiandra.

Tetapi tahun kemarin Raquila tak bisa pulang dikarenakan kuliahnya tak bisa ditinggal, alhasil ia baru bisa pulang sekarang setelah ia menyelesaikan studinya.

Saat ingin memasuki taksi, ia mendengar seseorang yang memanggil namanya.

Raquila tersenyum ramah pada dua wanita yang menghampiri dirinya, "Tante Sabina dan Tante Shera,"

"Hai, Raquila. Apa kabar?" Sapa Shera

"Alhamdulillah baik, Tante. Kalau Tante Sabina dan Shera apa kabar?"

"Kami baik,"

"Kok bisa tau aku di makam?" Tanya Raquila

Sabina tersenyum tipis, "bukannya setiap hari lahir Qiandra, kamu memang selalu ke makam Qiandra?"

"Selamat ulang tahun ya, Raquila." Lanjutnya

"Terima kasih, Tante."

"Oh iya, kok gak sama Kak Azmi?" Tanya Shera

"Kebetulan aku baru aja pulang dari Madinah dan langsung ke makam, aku gak kabarin Baba kalau aku pulang, mau ngasih kejutan untuk Baba."

"Wah, selamat ya Ra. Qiandra pasti bangga banget karena anaknya sangat cantik dan pintar," ucap Sabina

"Yaudah Raquila mau pulang sama kita aja?" Tawar Shera

Raquila menggeleng kecil, "gak usah, Tante. Taksi nya udah nunggu dari tadi,"

Shera dan Sabina mengangguk paham, ia menatap Raquila yang memang sangat cantik. Lalu Sabina mengeluarkan sesuatu dari tas nya.

Sebuah kaset.

"Ini apa, Tante?"

"Dari Umma kamu untuk kamu, tadinya itu ada di flashdisk tapi karena takut file nya rusak, makanya kami membuat menjadi kaset."

Raquila sedikit terkejut, sejak lahir ia tak pernah mendapatkan sesuatu dari Qiandra. Dan ternyata hari ini ia mendapatkannya.

"Terima kasih, Tante."

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now