18. Tamara

18K 2.6K 99
                                    

Hai! Walaupun vote dan comment sedikit, aku tetep double up sebagai THR untuk kalian

Gimana THR nya lancar? Kalau author sih tentu tidak :)

****

Seperti perkataan Azmi, hari ini Azmi sudah kembali bekerja. Pria itu memiliki perusahaan tambang batu bara, disamping itu ia juga memiliki pekerjaan lain, yaitu berdakwah di acara-acara yang mengundangnya.

Jadi sebenarnya Azmi adalah orang yang sangat sibuk. Ia adalah pemimpin perusahaan, bisa melakukan pekerjaan di manapun ia berada, dan jika ia tengah menghadiri acara, ia masih bisa menghandle pekerjaannya.

Tinggallah Qiandra yang hanya seorang diri dirumah yang lumayan besar ini, ia sudah menyibukkan diri dengan memasak,dan ia ingin mengantarkan makan siang untuk Azmi, tetapi ia tak mengetahui dimana kantor Azmi.

Alhasil Qiandra memberanikan diri untuk menelepon Azmi, lagi pula sekarang sudah pukul 11, pasti Azmi akan melakukan istirahat siang,

Tetapi panggilannya sudah 3 kali tak dijawab oleh Azmi, Qiandra menghela napas lesu, pasti Azmi sangat sibuk sampai-sampai tak bisa mengangkat teleponnya,

Qiandra pun menyimpan makanan yang telah ia masak di lemari pendingin, ia akan menghangatkan jika ia ingin makan. Setelah itu Qiandra menuju kamar, bersiap-siap melaksanakan shalat dzuhur.

Pukul 1 siang, Qiandra tengah menyantap makan siangnya, tidak bersemangat. Dan tiba-tiba saja ponselnya yang berada di pantry berdering, dengan cepat Qiandra berlari kearah pantry untuk mengambil ponselnya, ia yakin itu adalah Azmi.

"Halo Assalamualaikum,"

"Waalaikumussalam, Qiandra. Ada apa? Kamu nelpon 3 kali?"

Qiandra mengangguk, "iya, Mas Azmi sibuk ya? Udah makan siang?"

"Iya tadi aku lagi rapat dan ponsel aku tinggal di ruang kerja. Udah kok, baru aja selesai makan sama klien, ada apa?"

Rasanya dada Qiandra terasa sakit mendengarnya, "oh gitu ya.. emm.. gapapa kok, Mas,"

"Bener gapapa? Kamu lagi apa? Udah makan?"

"Ini lagi makan kok,"

"Yaudah makan yang banyak ya, aku baru pulang jam 7 karena banyak pekerjaan, dan setengah 8 kita berangkat ke acara temenku,"

"Iya, Mas,"

"See you, Qiandra. Assalamualaikum,"

"Waalaikumussalam,"

Sambungan telepon terputus, Qiandra menatap tak selera pada makanannya, suasana hatinya sangat cepat berubah.

Tetapi ia tak boleh membuang makanannya, ia melanjutkan kembali makan tanpa semangat.

Malam harinya, setelah melaksanakan shalat Isya seorang diri, Qiandra langsung bersiap-siap untuk pergi ke acara teman Azmi.

Ia sudah mencoba untuk berdandan semaksimal yang ia bisa, dan hasilnya tidak terlalu mengecewakan. Qiandra hanya memakai sedikit bedak, lipcream, dan maskara.

Tling!

Mas Azmi
• kamu sudah siap? aku sudah didepan rumah ya

Tanpa menjawab pesan dari Azmi, Qiandra langsung beranjak menghampiri Azmi, ia membuka pintu mobil dan duduk di kursi, lalu mengecup tangan Azmi

QIANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang