21. Terungkap

17.7K 2.5K 38
                                    

Semakin hari, hubungan Azmi dan Qiandra semakin dekat. Mereka sangat menikmati masa-masa indah setelah menikah. Tak pernah bertengkar, dan semakin bertambah harmonis.

Seperti saat ini, walaupun Azmi tengah sibuk dengan pekerjaannya, tetapi pria itu memilih bekerja dirumah, katanya ia tak ingin Qiandra kesepian dirumah seorang diri.

Azmi duduk di sofa panjang, berkutat dengan layar laptop di meja hadapannya, sedangkan Qiandra tengah berbaring dengan kepala yang ia taruh di pangkuan Azmi, matanya ikut menatap layar laptop, melihat apa yang tengah Azmi kerjakan.

"Kamu masih lama?"

"Sebentar lagi, Sayang,"

Qiandra menghela napas, "satu jam yang lalu juga kamu bilangnya sebentar lagi,"

Azmi terkekeh, ia mengusap kepala Qiandra, "ini beneran sebentar lagi kok, 10 slide lagi selesai,"

"Kamu ngantuk?" Tanya Azmi

Qiandra menggeleng, "bosen,"

Tiba-tiba saja suara petir terdengar cukup keras, membuat Qiandra langsung memeluk erat Azmi, ia menyembunyikan wajahnya di perut Azmi.

Azmi tahu Qiandra takut dengan petir dan hujan yang deras, ia pun melepas mouse yang tengah ia pegang, beralih memegang bahu Qiandra,

"Hei, tenang. Gak apa-apa kok, ada aku. Jangan takut ya," ucap Azmi menenangkan Qiandra

Qiandra mengangguk, ia pun kembali menjauhkan wajahnya dari perut Azmi, ia menatap Azmi yang tengah tersenyum hangat padanya,

"Aku takut banget,"

"Mau ke kamar? Kita tidur,"

"Tapi kamu belum selesai," ucap Qiandra

"Gapapa, Sayang. Bisa dilanjut nanti pagi,"

Qiandra menggeleng, "gak usah, kamu lanjutin aja. Aku tungguin,"

"Bener gapapa?"

"Iya, Mas,"

Azmi pun melanjutkan pekerjaannya, 10 menit kemudian Qiandra merasa bosan. Ia mengingat-ngingat apakah dirinya mempunyai pekerjaan atau tidak, dan ia teringat jika ia belum membuat data presentase toko,

Lebih baik ia mengerjakan itu saja kan?"

"Mas, aku mau bikin data presentase toko aja deh, tapi aku boleh pinjem laptop kamu? Soalnya laptop aku belum aku charger," ucap Qiandra

Azmi mengangguk, ia menunjuk meja kerjanya, "ada di meja sana, kamu pakai aja. Id nya nama kamu dan password nya tanggal pernikahan kita,"

Mendengarnya Qiandra tersipu malu, "oke,"

Ia pun beranjak menuju kursi kerja Azmi, duduk disana dan membuka laptop Azmi. Entah Azmi memiliki berapa banyak laptop, tetapi yang pasti bukan hanya satu atau dua. Karena di kantor pasti Azmi memiliki laptop lagi.

Qiandra pun memulai pekerjaannya, ia melihat data-data yang berada di ponselnya, dan membuat presentase nya di laptop. 20 menit, ia telah selesai. Ia melirik Azmi yang masih sibuk menatap layar laptop, hujan juga tiba-tiba saja turun.

"Udah selesai, Mas?" Tanya Qiandra

"Belum, sebentar lagi ya,"

Qiandra menghela napas. Padahal dirinya sudah selesai, tetapi Azmi belum juga selesai. Ia pun menyimpan file yang sudah ia buat, dan membuat folder baru agar file nya tak tercampur dengan file-file milik Azmi,

Tetapi ia mengernyit bingung ketika melihat terdapat sebuah folder dengan nama Qiandra.

Padahal Qiandra belum pernah meminjam laptop Azmi, mengapa sudah ada folder dengan nama dirinya?

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now