24. Insiden

17.3K 2.4K 139
                                    

Hai! Semoga emosi membaca chapter ini!

****

Pagi harinya, Azmi memutuskan untuk tidak berangkat bekerja, ia ingin menemani Qiandra dirumah saja. Karena usia kandungan Qiandra yang masih terlalu rentan, alhasil Azmi harus bersiaga untuk membantu Qiandra.

Qiandra pun sangat senang, ia sangat rindu pada Azmi. Pria itu benar-benar sibuk, hanya bertemu Qiandra malam hari ketika pulang bekerja dan pagi harinya sudah kembali bekerja.

"Kamu beneran gapapa hari ini dirumah aja?" Tanya Qiandra pada Azmi yang tengah memasak

"Gapapa, Sayang. Lagi pula cuma hari ini aja kok,"

Qiandra hanya mengangguk mengerti, ia duduk di kursi pantry, mengamati suaminya yang tengah memasak sarapan.

Pria itu sendiri yang mengatakan ingin memasak sarapan.

"Nanti malem kamu gak ada acara kan, Mas?"

"Sepertinya engga, emangnya ada apa?"

"Aku mau masak steak," ucap Qiandra

Azmi mengangguk, "oke, aku tunggu,"

Sarapan sudah matang, mereka pun melanjutkan sarapan bersama.

****

Siang harinya, Qiandra mengajak Azmi untuk menonton film bersama. Bukan menonton film di bioskop, tetapi menonton film di ruang keluarga dengan camilan yang sudah dibeli.

Qiandra tak memperbolehkan Azmi keluar rumah untuk membeli camilan, alhasil mereka memesan online saja.

"Itu nanti satu keluarga kerasukan, Mas?"

Azmi mengangguk, "kamu takut gak nonton film horror gini?"

Qiandra menggeleng, "engga kok, aku malah ngerasa lucu, masa iya manusia kalah sama hantu,"

Azmi terkekeh, "namanya juga film, kalau hantu kalah sama manusia berarti namanya iman,"

Qiandra tertawa, mengangguk setuju dengan perkataan Azmi.

"Gak pedes?" Tanya Azmi melihat Qiandra yang sudah menghabiskan satu box spicy wings

Qiandra menggeleng, "manis kok,"

"Masa?"

"Hmm,"

"Coba sini,"

Azmi memegang pergelangan tangan Qiandra, mendekatkan tangan wanita itu pada bibirnya, lalu Azmi memasukkan jari Qiandra ke dalam mulutnya, membersihkan jari-jari Qiandra yang berlumuran saus dengan mulutnya membuat Qiandra membelakkan matanya,

"Iya manis, tapi sedikit pedes," ucap Azmi

"Ih Mas!"

"Kenapa?"

"Jorok, masa ngemut dari tangan aku," ucap Qiandra

"Kamu jijik?" Tanya Azmi

Qiandra menggeleng, "bukan jijik, Mas. Tapi kan ini tangan aku, masa kamu ngemutin tangan aku,"

"Gapapa dong, tangan istri sendiri,"

Qiandra tak bisa berkata-kata lagi, entah apa yang ada dipikiran Azmi, ia sudah tak mengerti. Alhasil Qiandra kembali mengalihkan perhatiannya pada layar televisi, membuat Azmi terkekeh melihat sikap Qiandra

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now