27. Kalimat Menyakitkan

16.8K 2.3K 145
                                    

Qiandra menghela napas pendek ketika melihat hanya satu garis yang tertera di benda yang ia pegang.

"Ayo, kamu harus usaha terus," gumamnya

Ia keluar dari toilet, menuju nakas untuk meminum vitaminnya. Setelah itu ia kembali menyibukkan diri mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk.

Akhir-akhir ini Azmi kembali sibuk, bahkan pria itu jarang pulang kerumah, lebih sering bermalam di kantor.

Atau bahkan jika pekerjaan kantor sedang tidak menumpuk, Azmi sibuk keluar kota bersama Husain.

Jarang sekali ada waktu dengan Qiandra.

Tetapi sebagai istri yang baik, Qiandra tidak pernah mengeluh dan meminta Azmi untuk selalu bersamanya. Ia memaklumi jika memang Azmi adalah pria yang sangat sibuk.

Setiap harinya, Qiandra hanya memasak, mengerjakan pekerjaannya, lalu menemui anak-anak bawah kolong jembatan, tidak ada yang beda dengan dirinya disaat sebelum menikah.

Jujur saja Qiandra sering merasa kesepian, dan ia mengisi rasa kesepian itu dengan menyibukkan beribadah, entah itu membaca-baca kitab dan buku milik Azmi di perpustakaan, tahsin Qur'an, memperbanyak hapalan, dan yang lainnya.

Tling!

Ponsel Qiandra menyala, menandakan adanya pesan masuk, ia melirik ponselnya yang berada di meja, ternyata pesan dari Azmi.

Suami
Sayang, hari ini aku pulang. Tapi agak malem, kamu mau titip sesuatu?

Qiandra pun membalasnya,

Me
Engga, Mas. Hati-hati ya, aku tunggu dirumah.

Senyum Qiandra terbit, ia sudah rindu dengan Azmi. Tiga hari tidak bertemu Azmi, karena pria itu berada diluar kota.

Ia segera menuju dapur untuk memasak makanan kesukaan Azmi untuk makan malam, lalu setelah itu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

****

Pukul 9 malam, Azmi baru pulang. Walaupun sudah menunggu 2 jam tetapi Qiandra tetap menyabutnya dengan hangat, ia memeluk erat tubuh Azmi,

"Kangen," lirih Qiandra

Azmi terkekeh, ia mengusap kepala Qiandra, "aku juga kangen istriku,"

"Wangi banget," ucap Azmi dengan terus menghirup aroma rambut Qiandra

"Kamu udah makan belum?" Tanya Qiandra

"Udah, baru aja makan tadi sama Husain,"

Mengapa tiba-tiba hati Qiandra terasa sakit mendengarnya?

Ia mencoba untuk tetap tersenyum, "yaudah kamu mandi gih," ucap Qiandra

Azmi mengangguk patuh, ia berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Sedangkan Qiandra menghembuskan napas dan melirik meja makan yang sudah terdapat makanan yang ia masak.

Ia menuju meja makan, menatap makanan yang terlihat sangat menggiurkan, tetapi entah mengapa napsu makannya mendadak hilang. Ia menutup makanan tersebut dengan tudung saji,

"Untuk sarapan besok aja deh,"

Setelah itu Qiandra menyusul Azmi menuju kamar. Terdengar suara air yang mengalir, memberikan tanda jika Azmi tengah mandi.

QIANDRA [END]Where stories live. Discover now