I T N L W I L I M A

6.9K 913 113
                                    

          Pernah kah kamu merasa sangat bodoh sampai ingin tenggelam ke dasar laut saja?

          Pasti pernah. 

          Tapi tolong jangan nekat dulu, sini Ervest beri tau!

          Sebodoh apapun kalian, ingat ini, ada yang jauh lebih bodoh dari pada kalian. Orang ini sangat jauh lebih bodoh dan sangat lebih pantas tenggelam di laut dari pada kalian. Siapa?

          Ervest.

          Wanita yang beberapa kali berharap Killian akan menggodanya seperti Killian selalu menggoda wanita-wanita lain yang memiliki pantat dan dada besar.

          Ervest.

          Wanita yang tidak memiliki pantat dan dada yang menarik, tetapi menyukai pria yang menilai wanita menarik berdasar besar pantat dan dadanya.

          Ervest.

          Wanita yang menyukai teman prianya yang tidak pernah sekalipun menatapnya sebagai wanita, hanya teman.

          Orang terbodoh di dunia versi Ervest dan sudah mendapat validasi dari lembaga survei dunia dan lembaga penilai kebodohan dunia adalah Ervesten Ratio Salim yang menyukai temannya sendiri Killian Worldly Aria yang sama sekali tidak menyukainya sebagai wanita

          Sejarah akan mencatat kebodohan orang ini dan akan menempatkannya sejajar dengan Aldi Taher di puncak rangking. (Astaga, maaf banget, Her)

          "Pak," desis wanita itu, Sandira, yang membuat Ervest menundukkan kepala untuk menyamarkan dengkusan nafasnya. 

          Kamu sudah biasa mendengar hal seperti itu kan, Er. Jadi kenapa kali ini kamu merasa muak? 

          Karena belum ada satu jam yang lalu Killian juga menawarinya hal semacam, seperti yang pria itu tawarkan kepada Sandira. Kepada Ervest itu hanya candaan, sementara kepada Sandira itu sebuah undangan ke ranjang. Entah perasaannya kepada pria itu atau harga dirinya sebagai wanita yang ingin Ervest beri panggung untuk menunjukkan reaksi marah mereka saat ini, Ervest tidak tau. 

          Killian di sebelahnya tertawa sangat terhibur atas sikap malu-malu Sandira. "Santai saja, Ra, kita belum di dalam kantor." Tapi ini basement kantor!

          Sandira berdeham tetap berusaha terdengar profesional, namun jelas sekali wanita itu menggeser kakinya dan berdiri semakin dekat dengan Killian. Wanita itu berbisik dan membuat Killian kembali tertawa. Lalu Killian menoleh ke arahnya, ke arah Ervest, dan berkata. "Dia malu ada kamu, Er, padahal tidak perlu kan."

          Ervest memaksa senyum paling lebar untuk menyembunyikan rasa masam di mulutnya. Tidak ingin membalas ucapan Killian, Ervest memilih menatap Sandira dan berbicara dengan suara tenang kepada wanita yang menatapnya malu sekaligus takut itu. "Nggak perlu malu, San, malu cuma buat orang yang bisa berpikir." 

          Pintu lift terbuka lebar begitu Ervest selesai bicara. Ia reflek melangkah masuk ke dalam lift dan sengaja tidak mengamati ekspresi kedua orang itu atas ucapannya. Namun ia harus melihat lagi wajah ketawa Killian dan wajah masam Sandira begitu mereka ikut masuk dan kembali berbaris di dalam lift. Killian kembali berada di antara mereka, namun kini Sandira cukup menjaga jarak dengan Killian. Itu pun tidak membuat Ervest lega.

          "Lagi pula, San, jangan malu sama saya."

          "Benar, San."

          "Saya yang seharusnya malu dengan kelakuan teman saya kepada kamu," lanjut Ervest mengabaikan suara Killian. "Yang dilakukan Pak Killian kepada kamu itu termasuk pelecehan, sebaiknya kamu aware."

I T N L W I #KILLER01Where stories live. Discover now