I T N L W I T I G A P U L U H S E M B I L A N

2.1K 294 25
                                    

Killian mendengar kabar terbaru tentang Tierry. Pria itu sudah mendapatkan kandidat CEO yang akan menggantikannya. Killian sebagai teman yang peduli langsung menelepon pria itu dan bilang kalau usahanya itu akan sia-sia. Ervest bersikeras untuk menjadikannya CEO dan pasti akan memengaruhi Iksan. Tierry membalas, dia sudah tau makanya dia minta Killian memihaknya.

Pintar. Tierry berniat menjadikan Killian panglima perangnya untuk menghadapi Ervest di RUPS.

Bicara soal RUPS, hari ini harusnya Killian kembali ke Singapore dan mengikuti rapat yang sudah dijadwalkan esok hari. Harusnya. Sekarang masalahnya, empat jam yang lalu ia diberitahu kalau Pevita si anak bodoh yang sayangnya sangat seksi itu tiba-tiba berada di Jakarta dan baru saja membuat statement di hadapan berpuluh-puluh wartawan mengenai video seks mereka.

Wanita itu di Jakarta. Wanita itu mengadakan pers conference. Hal terakhir yang Killian inginkan akhirnya terjadi, semua kacau.

Killian ingat betapa geram dirinya saat melihat liputan pers conference yang dilakukan di loby gedung apartment wanita itu tadi. Sangat geram sampai laptop dan kursi kerja seberat Tao pun melayang ke dinding dalam sekali lempar. Tidak hanya itu, dan andai saja mejanya bukan dari jati atau tidak seberat hampir seperti seratus kilogram, ia yang sedang sangat geram tadi sudah pasti akan berhasil menggulingkan benda tersebut.

"Pertama, saya ucapkan terimakasih hanya kepada teman-teman media yang mengabarkan video itu tanpa nada negatif terhadap saya. Kedua, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan ini yang sebenarnya juga tidak saya inginkan. Saya mewakili diri saya sendiri mengaku sangat dirugikan dengan beredarnya video tersebut. Itu memang video saya dengan mantan pacar saya, tetapi itu adalah video pribadi yang tidak pernah saya bagi kepada siapapun." Pevita diam sejenak ketika riuh menyambut statement nya. "Saya juga mau menegaskan kalau berita saya mangkir dari panggilan kepolisian itu tidak benar. Tidak pernah ada panggilan dari kepolisian sama sekali. Sebaliknya, saya sudah menyiapkan laporan dengan beberapa nama penyebar video tersebut atas dakwaan pencemaran nama baik karena tanpa saya hendaki sudah menyebarkanluaskan video pribadi saya."

"Mbak Pevita! Satu pertanyaan, Mbak!" sela seseorang dari kumpulan para wartawan yang tidak kebagian tempat duduk.

"Maaf, kita sudah sepakat nggak ada pertanyaan."

"Satu aja, Mbak, satu, ya! Apa benar mantan Mbak ini citizen Singapore?"

"Wah, Benar ya, Mbak?"

Pertanyaan wartawan itu sekaligus reaksi Pevita yang lantas diam dan nampak terkejut seketika mengundang kegaduhan wartawan lain.

"Benar, Mbak? Namanya Killian Worldly Aria?" Penanya itu kembali bertanya dengan suara lantang.

Pevita menoleh ke arah manajernya, berusaha tidak panik dan tidak langsung menangis. Sang manajer memberinya sekedip kode. "I can't answer-

"Apa ada hubungannya mantan pacar Mbak dengan panggilan kepolisian yang langsung dicabut?

"I think that's enough-

"Secara mantan Mbak ini dari-

"Mas, jaga mulutnya, ya! Saya rasa cukup. Thank you, kawan-kawan media." Pevita berdiri dari kursinya dan meninggalkan set. Empat pekerjanya dan dua security langsung menjaga wanita itu dari serbuan wartawan di sekitar lift.

"Mbak, benar, ya?" "Mbak jawab dulu dong!" Beberapa wartawan masih mengejar, menarik apapun yang bisa mereka raih, bahkan rela bergontok-gontokkan dengan security demi secelah ruang agar dapat menyodorkan mic ke wajah Pevita.

I T N L W I #KILLER01Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu