I T N L W I D U A P U L U H S E M B I L A N

4.5K 548 65
                                    

Duh, kangen banget nggak sih? Wkwkwk.


     Kasus kematian Rose Varbaan sepuluh tahun yang lalu masih ditangani oleh Kepolisian. Meski kasus sempat dinyatakan selesai dan dugaan kematian Rose dikarenakan overdosis obat-obatan, keluarga tidak menerima dan mengupayakan kasus tersebut tetap dilanjutkan. Minimnya saksi dan juga identitas tersangka yang sulit dibongkar karena berhubungan dengan nama-nama tokoh penting menjadi alasan mengapa kasus ini lama ditangani. Namun kini setelah sepuluh tahun, setelah penyidikan yang panjang dan atas banyak campur tangan pihak lain yang berkepentingan, akhirnya tim penyidik mendapat titik terang. 

***

     Tjahaja baru saja keluar dari rumah salah satu pemuka agama bersama beberapa ajudan dan Iksan Salim, pasangannya mencalonkan diri pada pemilu tahun ini, ketika seorang suruhan pejabat tinggi kepolisian RI diam-diam menghampiri mereka dan mengajak Iksan bicara secara pribadi. Ridwan Alamsyah. Tjahaja tidak bisa menahan heran melihat keseriusan dan ketegangan di wajah pria gagah itu ketika berhadapan dengan Iksan Salim. Tentu saja hal yang ingin disampaikan Ridwan sangat lah genting. Ridwan sampai memilih menemui Iksan saat ini juga di tengah jadwal kunjungan pria itu bersama dirinya ke rumah para tokoh besar negara seperti ini, alih-alih ke rumah Iksan. Di mana mereka diikuti kamera dan wartawan, benar-benar genting dan semi ceroboh. 

    Tjahaja menyuruh semua pekerjanya yang turut ikut dalam kunjungan sore itu untuk memberi mereka ruang dan juga mengurus para wartawan tanpa menimbulkan kecurigaan. Mereka bertiga bicara di depan Rolls-Royce. Tjahaja merasakan keberadaannya cukup dirasa mengganggu bagi kedua pria ini, tapi dia kekeuh berada di sana. 

    "Wartawan masih di sekitar kita, jadi cepat saja, sebelum ada yang menyadari dan memotret kita." 

    Ridwan tampak meminta persetujuan lewat gerakan mata kepada Iksan. Iksan mengangguk. Baru setelah itu Ridwan bicara. 

   "Tim penyidik sudah menemukan buktinya, Pak," ungkap Ridwan.

    Wajah Iksan perlahan pias dan Tjahaja menyadari itu. Tjahaja tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Ridwan, tetapi raut wajah Iksan sekarang membuatnya berfirasat buruk. Hal yang berhubungan dengan penyidikan dan bukti.

    Benar saja, setelah itu Ridwan memberinya kabar paling buruk untuk saat ini. "Bapak menjadi tersangka dengan Bu Ivana."

   Iksan menghela napas berat dan hanya mengangguk. Itu saja, lalu Ridwan meninggalkan Iksan dengan Tjahaja. 

    Tjahaja menatap lurus Iksan Salim. "Saya berhak tau ini, Iksan, karena ini menyangkut reputasi saya."

   "Maafkan aku, Tjahaja." Iksan langsung menunjukkan wajah menyesal yang membuat Tjahaja tau jalannya untuk maju sebagai calon presiden tidak akan bagus. "Orangku akan mengambil informasinya ke kepolisian nanti malam, kamu bisa menyuruh orangmu untuk ikut."

    "Apa ini kasus berat?"

   "Sangat berat."


    Tjahaja mengeratkan rahangnya penuh emosi. "Pengacau!" hardiknya pelan namun sarat kemarahan dan kemudian meninggalkan Iksan dengan langkah tenang ke dalam Rolls-Royce nya. 

    Tjahaja mengikuti apa yang Iksan katakan. Ia menyuruh salah satu orang kepercayaannya ikut serta ke kepolisian pada malam harinya. Akhirnya dia tau. 

   Iksan Salim dan Ivana telah merencanakan pembunuhan terhadap Rose Verbaan sepuluh tahun lalu dengan memberikan obat-obatan dosis tinggi kepada korban. Rose Verbaan adalah artis kenamaan pada masanya yang wafat sepuluh tahun silam. Tidak ada yang tau wanita yang membintangi banyak film pada masa ketenarannya itu ternyata adalah istri Iksan Salim. Mereka menikah di gereja dan menjalani hubungan yang damai dengan dua anak mereka tanpa satu keluarga pun yang tau, begitu juga publik. Sampai pada satu waktu, setelah banyak kecurigaan yang ia pendam, Nathalia mengetahui hal tersebut dan hubungan Iksan bersama Rose menjadi renggang. 

I T N L W I #KILLER01Where stories live. Discover now