I T N L W I E M P A T P U L U H

3.7K 376 49
                                    

   Tanpa perlu saling mengucapkan apa yang akan mereka lakukan, Killian dan Ervest sudah tau masing-masing dari mereka akan tetap tinggal di ruang meeting meski meeting telah selesai dan semua orang telah keluar, kecuali Tierry dan sekretarisnya yang masih me-review hasil pertemuan. Keputusan Tierry mengenai pengunduran ekspansi ke Vietnam adalah alasan kenapa sepasang teman dekat itu merasa perlu untuk tinggal. Sebenarnya, hanya Killian yang sangat ingin membicarakan ulang keputusan itu dengan Tierry. Sementara itu, Ervest hanya ingin menemani Killian yang ia sendiri yakin sangat tidak terima dengan keputusan meeting setelah minggu lalu baru saja mendapatkan harapan yang tinggi dari Tierry.

   Killian menginginkan pasar Vietnam lebih dari apapun, termasuk posisi lebih tinggi lain di pusat atau pun tidur dengan Angelina Jolie, karena untuk saat ini hanya Vietnam yang akan menjamin ia dekat dengan Singapore. Makanya ia kecewa sekali saat Tierry merubah pikirannya dalam seminggu, lalu hari ini memutuskan ekspansi ke Vietnam akan diundur dan ES Healthcare akan focus melakukan investasi ke start-up start-up kesehatan di Singapore dan Anthony lah yang akan memimpin—bukan Killian. Killian tetap akan memegang pasar Eropa. Artinya, ia tetap jauh dari Singapore.

    Tierry yang sebelumnya serius mendikte sang sekretaris akhirnya menyadari kalau dua orang lain yang masih tinggal di ruangan itu ternyata sedang menunggunya. "Ada apa ini?" tanyanya sambil mengalihkan padangan.

    Killian berdeham lalu beranjak dari kursinya. "Ada beberapa hal yang nggak sempat gue sampaikan ke lo tadi. I thought it would unethical to convey this, my thought, at the meeting. So now, Ter, gue pikir alasan buat mundurin ekspansi ke Vietnam ini kurang kuat dan nggak menguntungkan buat ES Healthcare." Mengonfrontasi masalah siapa yang seharusnya memegang pendanaan start-up rasanya sangat tidak profesional, makanya Killian tetap memulai dengan Vietnam.

   Tierry menatap Killian dengan kepala dimiringkan. "Why? Kita mau focus buat invest ke start-up seperti ide lo."

    "I know, tapi mundurin ekspansi ke Vietnam ini juga bukan keputusan menguntungkan."

   Ervest menyela dengan menerjemahkan keinginan Killian yang belum terbaca oleh Tierry. "Maksud Killian, kenapa dua agenda itu nggak dilakukan di satu waktu saja toh resources kita mampu?"

   Terimakasih sudah membantuku, Darl. Seolah itu artinya wajah Killian sekarang saat melirik Ervest.

    Tierry mendecak. "Ini yang nggak gue suka dari kalian." Pria itu menyuruh sekretarisnya keluar, sebelum melanjutkan ucapannya. "Doyan banget pertaruhan."

    "Masalahnya, pertaruhan kita antara dapat 75% pasar Vietnam sekarang juga atau nggak akan dapat sama sekali." Killian menukas. "Ms. Salim, Am I right?"

   "One hundred percent." Ervest mendukung.

    Keduanya kemudian tersenyum karena kekompakan mereka sendiri.

   "Guys, listen! Gue mau memastikan satu rencana kita jalan dulu sebelum kita mulai rencana lain. Kita lihat start-up start-up ini dua tahun ke depan, baru gue akan mempertimbangkan Vietnam lagi. Itu keputusan final. Understand? Thank you!"

    Dua tahun?! Yang benar saja!

    Killian masih terus menggerutu dalam hati setelah meninggalkan Tierry yang tidak bisa digoyahkan. Tierry bahkan tidak mau memberikan posisi Anthony kepada Killian—yang sempat Killian singgung meski sudah tau itu tidak profesional—dengan segala alasan.

I T N L W I #KILLER01Where stories live. Discover now