8. LOKER NOMOR 7

17.6K 1.6K 131
                                    

8. LOKER NOMOR 7

SORE ini akan diadakan pertandingan voli antara SMA Cempaka melawan SMA Cenderawasih. Pertandingan dalam rangka mempererat persahabatan ini mereka lakukan di lapangan voli milik SMA Cempaka.

Pendukung dari kedua tim kini sudah memenuhi tribun penonton. Para pasukan Serdadu Cempaka bahkan sudah mulai menyanyi yel-yel mereka.

Cakrawala dan teman satu timnya kini sedang melakukan pemanasan sebelum pertandingan ini dimulai. Laki-laki itu tampak tampan dengan balutan seragam voli berwarna merah yang membalut tubuh atletisnya.

Karina dan Savana kini berteriak heboh di bangku penonton. Kedua gadis itu tampak ikut melantunkan yel-yel untuk mendukung tim voli tercinta sekolahnya itu.

"Cakrawala semangat!" Karina berteriak. Teriakan itu sukses membuat Cakrawala menoleh lalu melayangkan senyumannya kepada Karina.

Keduanya kini saling beradu pandang dengan senyuman yang menghiasi wajah mereka berdua.

"Ekhem. Kapan jadiannya nih?" Savana menyenggol lengan sahabatnya itu bermaksud untuk menggoda.

"Jangan sampai lo cuma dijadiin selingan semata kayak yang dilakuin Khatulistiwa ke gue." Savana berkata dengan nada kesalnya jika mengingat tentang Khatulistiwa yang ternyata sudah mempunyai pacar.

Dekat dan satu kelas dengan Khatulistiwa nyatanya justru membuat Savana menaruh perasaan lebih kepada si kapten futsal itu. Dia yang sudah baper tingkat dewa mendadak langsung kena mental saat mengetahui jika Khatulistiwa sudah menjalin hubungan dengan Kinan selama satu tahun.

Nyatanya, sakit hati yang diderita oleh Savana tidak akan bisa hilang begitu saja. Gadis itu sangat terkenal ambisius jika sudah menginginkan sesuatu. Dan kini, yang dia inginkan adalah Khatulistiwa.

"Aduh, jangan ngomong gitu kali, Sav. Cakrawala sama Khatulistiwa itu beda. Dia enggak mungkin lah cuma jadiin aku sebagai selingan. Emang kamu pikir dia sebrengsek Khatulistiwa, gitu?" Karina terkekeh pelan.

"Karin Karin, hari gini itu susah buat dapat cowok baik. Si Cakra emang kelihatan kayak cowok baik, tapi lo belum tahu aja mungkin sifat aslinya dia kayak gimana." Savana memutar bola matanya malas.

Kejadian tadi pagi benar-benar membuat gadis itu trauma dengan cowok tampan seperti Khatulistiwa dan Cakrawala contohnya. Karena nyatanya, cowok tampan itu justru kebanyakan adalah seorang bajingan.

"Sav, udah deh. Kalau kamu patah hati gara-gara si Khatulistiwa, itu sama aja enggak guna tahu enggak? Kamu mau uring-uringan gini juga dia enggak bakal peduli. Terlebih lagi ya, emang kamu mau jadi perusak hubungan orang?" Karina bertanya kepada Savana.

Savana terlihat menghela napasnya, "Gue bakal lakuin apapun buat rebut apapun yang seharusnya jadi punya gue."

Karina hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan sifat Savana yang memang tidak pernah berubah dari dulu. Gadis itu memang terlalu ambisius.

Suara peluit pertanda pertandingan akan segera dimulai kini terdengar. Karina mengalihkan pandangannya dari Savana dan mulai fokus memperhatikan Cakrawala yang kini akan melakukan servis atas. Laki-laki itu benar-benar terlihat tampan!

Yo ayo, ayo Cempaka... Ku ingin kita harus menang!

Suara penduduk dari para serdadu cempaka kini semakin menggelora. Melihat pertandingan apik yang tersaji di lapangan membuat mereka geregetan sendiri.

"Cakrawala!" Karina berteriak heboh setelah melihat smash keras yang dilayangkan Cakrawala tidak bisa dihadang oleh tim lawan. Gadis itu berteriak bangga.

CAKRAWALAWhere stories live. Discover now