11. CAKRAWALA VS KHATULISTIWA

19K 1.6K 105
                                    

11. CAKRAWALA VS KHATULISTIWA

SUASANA pagi ini terasa mencekam di kelas XI IPS 4 karena kedatangan Khatulistiwa Lakeswara yang terlihat sangat marah. Laki-laki itu melangkahkan kakinya mendekati Cakrawala yang kini sedang mengobrol dengan para sahabatnya.

Kondisi kelas XI IPS 4 kini sudah kocar-kacir. Khatulistiwa bahkan melayangkan tendangannya hingga membuat meja dan kursi di kelas ini berantakan. Hanya tersisa Cakrawala dan para sahabatnya saja yang masih bertahan di kelas, sedangkan yang lainnya lebih memilih untuk keluar daripada mendapatkan amukan dari Khatulistiwa.

"BAJINGAN LO! BANGSAT!" Khatulistiwa melayangkan tendangannya tepat mengenai perut Cakrawala hingga membuat laki-laki itu tersungkur.

"APA MAKSUD LO, ANJING?!" Cakrawala yang tidak terima langsung berdiri dan mencengkram kuat kerah seragam Khatulistiwa.

Gerhana, Rifqi, Bintang, Aurora, dan Violet langsung berdiri dari duduknya karena ikut kaget dengan kedatangan Khatulistiwa.

Muka Cakrawala dan Khatulistiwa tampak memerah, hal ini berarti mereka benar-benar sedang dalam kondisi sangat marah.

"LO ITU SEBENARNYA COWOK ATAU BANCI SIH, NJING?! BISA-BISANYA LO TINGGALIN CEWEK LO DI JALANAN DAN LO LEBIH MILIH SELINGKUHAN LO ITU?! LO ENGGAK TAHU TADI MALAM CEWEK LO HAMPIR SEKARAT HAH?!" Khatulistiwa berteriak marah tepat di depan muka Cakrawala.

"LO NGOMONG APA SIH, NJING?! JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN ORANG BISA ENGGAK LO?!" Cakrawala ikut berteriak karena kesal.

Khatulistiwa tersenyum sinis, "Lo emang goblok apa pura-pura goblok sih, Cak? Cewek lo kedinginan di jalanan sedangkan lo enak-enakan selingkuh, lo ada otak enggak sebenarnya?!"

Cakrawala kini paham dengan arah obrolan Khatulistiwa. Mungkin tadi malam laki-laki itu yang mengantarkan Embun pulang.

"Lo pikir gue peduli sama Embun?" Cakrawala menatap tajam Khatulistiwa. "Sampai kapanpun juga gue enggak peduli sama dia!" Dia mendorong dada Khatulistiwa.

"Walaupun lo enggak peduli sama dia, tapi harusnya lo masih punya hati nurani dan jiwa kemanusiaan, kan? Jadi cowok itu tanggung jawab, Cak. Seenggaknya lo anterin dia sampai rumah dulu baru lo bisa bebas samperin selingkuhan tersayang lo itu. Lo enggak tahu tadi malam dia sampai menggigil parah di jalanan?" Khatulistiwa menatap Cakrawala tajam.

"Mau dia mati sekalipun juga gue enggak peduli."

"ANJING!" Khatulistiwa lagi-lagi melayangkan pukulan bertubi-tubi hingga membuat darah segar terlihat di sana. Laki-laki itu benar-benar dikuasai oleh amarah yang menggebu.

"KALAU LO EMANG ENGGAK SAYANG SAMA DIA, PUTUSIN CAK! JANGAN JADI COWOK BANCI LO!"

"Apa urusan lo, hah? Lo suka sama Embun?" Cakrawala menatap sinis Khatulistiwa

Khatulistiwa menggelengkan kepalanya heran dengan pemikiran laki-laki pengecut di depannya ini.

"Lo emang benar-benar laki-laki tergoblok dan pengecut yang pernah gue temui." Khatulistiwa tersenyum sinis.

"Asal lo tahu, gue enggak bakal peduli sama apapun yang keluar dari mulut lo, brengsek." Cakrawala ikut tersenyum sinis.

"Sekadar informasi aja, Cak, gue bisa aja sebar berita kalau lo sama Embun udah jadian. Dan itu pasti buat Karina marah besar sama lo!"

"Lo enggak usah ikut campur urusan gue, bangsat!" Cakrawala berbisik marah. Laki-laki itu lalu melayangkan pukulannya ke pipi Khatulistiwa.

"Pengecut! Banci!" Khatulistiwa balik memukul Cakrawala.

CAKRAWALAWhere stories live. Discover now