37. KEPINGAN MEMORI

28.6K 2.7K 1.2K
                                    

37. KEPINGAN MEMORI

"RENCANA kita berhasil, Mbun?" Caraka bertanya sembari menunjukkan senyuman penuh artinya kepada Embun.

Embun mengangguk. "Semua berjalan persis sesuai rencana kita." Gadis itu ikut tersenyum.

Sore ini keduanya duduk di salah satu cafe sembari menikmati secangkir cokelat panas. Tampak senyuman penuh arti terukir di sana.

"Enggak sia-sia aku nahan rasa sakit selama ini lihat dia sama Karina, karena semuanya udah terbongkar. Cakra udah tahu yang sebenarnya dan Karina sekarang udah terima karmanya." Embun tertawa.

"Kerja bagus!" Caraka kembali tersenyum.

Ya, ini semua adalah rencana mereka berdua. Lebih tepatnya rencana Caraka. Pria itu sudah tahu jika Karina hanya memanfaatkan adiknya. Gadis itu hanya menggunakan Cakrawala sebagai batu loncatan dan juga untuk balas dendam kepadanya.

Bukan Caraka Manggala namanya jika tidak mengetahui hal-hal sekecil apapun yang terjadi di SMA Cempaka. Walupun sudah lulus dari SMA Cempaka beberapa bulan yang lalu, nyatanya masih banyak murid yang menjadi mata-matanya di sana.

Sedikit mengingat kejadian saat itu kala dirinya sedang berkunjung ke SMA Cempaka dan tidak sengaja mendengarkan obrolan antara Karina dan Savana di lorong lab kimia. Niat awal laki-laki itu awalnya hanya untuk berjalan-jalan melepas kerinduan pada sekolah ini, namun yang dia dapatkan malah sebuah fakta mengejutkan.

"Gimana progres rencana lo, Rin?" Savana bertanya penasaran. Gadis itu terlihat sedang menatap sahabatnya itu.

"Gagal lagi." Karina menghela napasnya.

"Payah!" Savana tertawa. "Pesona lo udah enggak mempan lagi? Karina yang dulu hobinya nolak cowok sekarang ditolak sama cowok?" Lagi-lagi terdengar tawa Savana.

"Caraka susah didekati, Sav." Karina memutar bola matanya malas. "Aku udah caper berkali-kali ke dia tetap aja gagal. Dan sekarang ditambah lagi dia udah lulus. Udah pupus harapan aku. Harga diriku tercoreng tahu enggak pas dia enggak lirik aku sama sekali."

Caraka yang mulanya berniat mengabaikan kedua gadis itu akhirnya memutuskan untuk diam di tempat kala mendengar namanya disebut. Laki-laki itu bersembunyi di balik tembok dan menajamkan pendengarannya.

"Kita ganti strategi. Main cantik, Rin. Jangan gegabah." Suara Savana terdengar.

"Sebenarnya aku udah ada satu rencana. Tapi aku sendiri kurang yakin ini bakalan berhasil." Karina berkata kepada Savana.

Savana menaikkan alisnya seakan menunggu jawaban dari mulut sahabatnya itu.

"Rencana apa?"

"Balas dendam lewat Cakrawala Manggala, si kapten voli yang baru, dia adiknya Caraka." Karina memberi tahu Savana.

Savana membulatkan matanya terkejut mendengar fakta itu. Memang tidak banyak yang tahu jika Caraka mempunyai adik. Hanya beberapa orang di sekolah ini saja yang tahu. Karina sendiri bisa mengetahui fakta ini karena dia diam-diam pernah menyelinap ke kantor TU guna mencari data diri seorang Caraka Manggala, laki-laki yang dia sukai. Karina tentu dibuat tidak percaya saat mengetahui bahwa Cakrawala Manggala yang selama ini terkenal karena ulahnya itu adalah adik dari gebetannya.

Bukan hanya Savana yang kini terkejut, Caraka yang sedang menguping pembicaraan itu juga ikut terkejut. Dia tidak menyangka ada orang luar yang notabenenya tidak dekat dengannya dan Cakrawala bisa mengetahui fakta tersebut.

"Lo dapat info itu darimana? Bisa dibuktikan kebenarannya enggak? Jangan sampai ternyata salah."

"100% benar, Sav. Aku udah buktiin itu sendiri." Karina berkata kepada Savana. "Satu-satunya rencana yang saat ini sepertinya bisa aku lakuin yaitu dekati si Cakrawala itu. Tapi ada satu hal yang sepertinya buat rencana ini akan susah buat berhasil." Karina menggantungkan ucapannya.

CAKRAWALAWhere stories live. Discover now