Rahasia di Kota Lehringen

379 72 2
                                    

"yosh" Akira membawa sebuah kertas sambil duduk di ranjang sebuah kamar penginapan.

Alexia, Colette, Iris, Lucy, Ashley dan Elise yang berada di dalam kamar yang sama dengan Akira bersiap mendengarkan hal yang hendak dikatakan pemimpin party mereka.

"eto, jadi menurut surat yang kita temukan di kantor Francis Pazzo waktu itu, target bangsawan korup di kota Lehringen ini adalah Ronald Vought. Aku sudah menulis surat ke Henrietta-Himesama soal ijin menangkap, dan kemungkinan membunuh orang ini" Akira berbicara panjang lebar.

"Jadi aku ingin hari ini kita cari informasi tentang kejahatan apa yang dilakukan Ronald Vought. Untuk berjaga-jaga, kita akan melakukan penyelidikan berkelompok berdua dan bertiga".

Ashley pun mengangkat tangan kanannya seperti hendak bertanya sesuatu "ya Ashley, ada apa?" Akira mengijinkan Ashley berbicara.

"Bagaimana dengan walikota di kota ini? Apa dia tahu sesuatu tentang Ronald Vought?".

"Kemarin aku sudah bertanya dengannya, dan dia tidak tahu sama sekali soal kejahatan Ronald Vought" Akira menjawab pertanyaan Ashley "Jadi keadaan kita sama seperti dengan di kota Hythel saat kita menyelidiki David Masterson waktu itu" Komentar Iris.

"Kalau tidak ada yang ditanyakan lagi, ayo kita segera mulai investigasinya. Nanti malam kita bertemu di sini lagi untuk berbagi informasi".


Akira bersama Colette dan Ashley berjalan di sebuah distrik yang dipenuhi orang-orang yang berlalu lalang dan menjual sayuran, buah-buahan, serta daging.

"Pasar? Apa kamu yakin kita bisa mendapat informasi di sini?" Ashley menatap sejumlah penjual yang sedang menjajakan barang dagangan mereka.

"Kita tidak tahu sebelum mencoba" Jawab Akira "Dan juga aku sedang ingin beli jajanan".

Sementara itu, Elise dan Lucy sedang duduk di sebuah meja kafe sambil meminum teh dan memakan sejumlah manisan "Apa kita bisa mendapat info di sini?" Dengan ragu Lucy menatap pelanggan kafe lain di sekitarnya "Entahlah, yang terpenting kita harus teliti dan perhatikan sekitar".

Di tempat lain, Alexia dan Iris sedang duduk di meja bar "Kalau mencari informasi, tempat ini yang paling pas!" Kata Alexia setelah dia menghabiskan segelas bir "Tambah lagi!" Pinta Alexia pada seorang gadis pelayan bar.

"Atau, kamu cuma cari alasan untuk bisa minum-minum di siang hari" Komentar Iris "yah, itu juga sih" Alexia membenarkan komentar Iris.

"Hei, apa malam ini ada pertarungan?" Suara seorang pria terdengar di telinga Iris "ng?" Iris yang penasaran pun menoleh ke belakang dan mencari asal suara tersebut "Tentu saja ada. Apa kamu mau ikut pasang taruhan?" Kata pria kedua menjawab pertanyaan pria pertama.

"Iya dong! Aku sudah sengaja hemat uang kalau-kalau ada pertarungan".

"Mereka bicara apa?" Iris yang mulai penasaran mendekati kedua pria yang mengobrol itu "Onii-san, apa yang kalian berdua bicarakan?".

"wow!"
"Elf!"

Kedua pria itu terkesima melihat dada Iris yang besar.

"a-apa Onee-san pendatang baru di kota ini? Karena hampir semua orang tahu soal pertarungan yang diadakan di kota ini" Pria pertama menjawab pertanyaan Iris.

"Iya, aku ini petualang dan party ku baru saja singgah di kota ini" Iris mengarahkan dadanya ke wajah si pria pertama "Tolong beritahu aku soal pertarungan yang kalian bicarakan itu".

"a-a-a-aaaa..." si pria pertama hanya bisa terbata-bata melihat dada Iris yang berada tepat di hadapannya.

"ka-kami akan memberitahumu, onee-san!" Pria kedua menjawab pertanyaan Iris menggantikan si pria pertama.

"Dasar laki-laki" Komentar Alexia sambil meminum bir dan memperhatikan kedua pria itu berbicara dengan Iris.



Malam hari pun menjelang. Semua anggota party Akira berkumpul di sebuah kamar penginapan untuk berbagi informasi.

"Baik, sekarang sudah malam hari. Aku ingin tahu informasi apa yang kalian dapatkan seharian ini" Akira mulai berbicara.

"Aku, aku dapat informasi menarik tadi siang!" Iris mengangkat tangan layaknya seorang murid yang ingin menjawab pertanyaan yang diajukan gurunya.

"Baik Iris, mari kita dengar informasi yang berhasil kau dapat" Akira pun mempersilahkan Iris berbicara.

"Jadi, menurut pria-pria yang memberi informasi ini, ada semacam rahasia umum yang diketahui hampir semua orang di kota Lehringen ini" Iris mulai berbicara panjang lebar.

"Mereka bilang, ada arena pertarungan antar budak dimana para penonton bisa memasang taruhan dan melihat apa petarung mereka menang atau tidak".

"Budak dipaksa bertarung?" Colette tidak percaya dengan hal yang dia dengar.

"Jadi seperti Gladiator di era Romawi Kuno?" Gumam Akira "Tapi Iris bilang arena bertarung rahasia, aku jadi ingat film Amerika yang pernah kutonton waktu itu".

"Cuma itu info yang kudapat, aku sendiri tidak tahu apa arena pertarungan budak ini ada hubungannya dengan Ronald Vought atau tidak" Iris selesai berbicara.

"Tidak masalah, sekarang kita tahu dimana kita harus mencari" Ashley menanggapi perkataan Akira.

"Tapi Iris" Elise mulai bertanya "Apa kau tahu di mana arena pertarungan ini berada?".

"Tentu saja aku tahu tempatnya".

"yosh, kalau begitu kita bagi dua grup" Akira membuat rencana "Grup pertama akan cek kediaman Ronald Vought dan cari tahu apa dia ada hubungannya dengan arena pertarungan rahasia ini".

"Grup kedua akan mendatangi arena pertarungan ini dan melihat keadaannya. Kalau kita beruntung, mungkin saja Ronald Vought juga ada di sana".

"Entah kenapa keadaan ini mengingatkanku saat kita di kota Hythel waktu itu" Komentar Lucy "Sama, aku juga" Alexia menanggapi perkataan Lucy.

bersambung

I (♀) Somehow got Reincarnated as an Eroge ProtagonistWhere stories live. Discover now