Tanah Awet Muda

267 42 0
                                    

「Sejak kecil, aku tidak disukai oleh ayahku sendiri」

Seorang gadis kecil berambut hitam yang mengenakan kacamata sedang duduk di sebuah meja. Di ujung meja tersebut terdapat seorang pria berambut pirang yang melihat gadis tersebut dengan tatapan marah.

"Lucy, kenapa kau mengambil tanaman dari stok dagangan ayah?" Tanya pria itu kepada si gadis berkacamata.

"Aku meminta tanaman ayah untuk dijadikan bahan ramuan yang kupelajari resepnya dari ibu. Aku juga sudah minta ijin ibu tadi" si gadis berkacamata memberi alibi.

"Walaupun ibu mengijinkanmu, tapi aku tidak! Sekarang aku merugi karena ulahmu!" Teriak pria tersebut.

"Kenapa ayah memarahiku padahal onee-san juga melakukan hal yang sama!?" si gadis berkacamata itu mulai berteriak.

"Hal itu dan hal ini berbeda!".

"Sudahlah Heiner. Lucy masih anak-anak" Seorang wanita berambut panjang berwarna hitam melerai perdebatan kedua orang itu "dan juga, aku yang mengijinkan Lucy mengambil beberapa tumbuhan daganganmu agar dia bisa menguji ramuannya".

"Ibu!" Gadis berkacamata itu berlari ke pelukan wanita berambut hitam sambil menangis.

"cih, bisamu hanya berlindung di balik Ursula saja".

「Dia juga selalu membanding-bandingkanku dengan kakak」

"Ibu, ibu, lihat ini" Seorang gadis kecil berambut hitam yang mengenakan kacamata menunjukkan secarik kertas kepada seorang wanita berambut hitam di sebuah meja makan "Aku mendapat nilai 85 di ujian!".

"maa, Lucy memang hebat!" Puji wanita berambut hitam itu.

"Adikku memang pintar" Komentar seorang gadis remaja berambut pirang yang rambutnya diikat sebuah pita berwarna putih sedang duduk tepat di samping kanan si gadis berkacamata.

"huh, hanya dapat 85 sudah senang" Komentar seorang pria berambut pirang "Seharusnya kau contoh Mary. Dia mendapatkan nilai 100 di ujiannya" Pria itu menunjuk gadis berambut pirang.

"Ayah! Kenapa kau tidak pernah memuji Lucy sekali saja!".

"Mary benar, Heiner! Kenapa kau selalu menganggap apa yang diperbuat Lucy itu salah?" si wanita berambut hitam menyahut kepada pria berambut pirang.

「Namun terlepas dari semua itu, Aku tidak membenci kakakku walaupun ayah selalu membanding-bandingkan kami berdua」

"Lucyyy~" Seorang gadis berambut pirang memanggil gadis kecil berkacamata yang memiliki rambut hitam yang sedang duduk di depan meja yang dipenuhi tumpukan buku dan kertas-kertas yang digumpalkan menjadi bola.

"hmm?" Gadis berkacamata itu sedang membaca sebuah buku. Namun dia masih menanggapi panggilan si gadis berambut pirang sambil tetap membaca buku.

"Kamu masih belajar?" Tanya gadis berambut pirang tersebut.

"iya" Jawab si gadis berkacamata dengan singkat.

"Terlalu sering membaca bisa merusak matamu, lho" Kata si gadis berambut pirang "Padahal kamu sudah memakai kacamata seperti ini".

"Bagaimana kalau kamu sudahi dulu belajarnya untuk hari ini? Nanti kakak ajak kamu ke suatu tempat".

"Ke suatu tempat di mana?" Gadis berkacamata itu penasaran dan mulai menutup buku yang dia baca "Kalau bersama kakak, aku ikut!" Gadis berkacamata itu mulai bersemangat.

"Hahaha! Aku suka semangatmu, Lucy!" si gadis berambut pirang itu mengelus rambut adiknya "Ayo!" Gadis berambut pirang tersebut menggandeng tangan si gadis berkacamata dan mengajaknya berjalan keluar dari kamar.

I (♀) Somehow got Reincarnated as an Eroge ProtagonistWhere stories live. Discover now