Penyelamatan

246 41 4
                                    

"Bagaimana ini!?" Mia memegang rambutnya menggunakan kedua tangan sambil berjalan melingkar. Sebuah tanda yang jelas bahwa gadis berambut hitam ini sedang panik "Alice-sama diculik! Apa aku harus melaporkan ini pada Giselle-sama? ah, tapi mungkin aku akan dihukum karena lalai menjaga Alice-sama, apalagi aku yang mengijinkan Alice-sama keluar dari rumah, apa aku akan dipecat!?".

"Mia!" Colette memegang kedua pipi pelayan berambut hitam itu "Tenanglah sebentar".

"ah..." Mia mulai tersadar "Benar juga".

"Aku bisa mencari keberadaan Alice-sama".

"eh, benarkah, Colette? Bagaimana caranya?".

"Dengan familiar es yang tadi kuberikan pada Alice-sama".

"oh, yang itu" Mia kembali mengingat kelinci yang terbuat dari es yang dibawa Alice sesaat sebelum dia dibawa oleh penculik.

"Bagaimana caranya?".

"eto..." Walaupun sebenarnya Colette tahu cara melacak para penculik tersebut, tapi dia masih harus memikirkan langkah-langkah rencananya.

"Pertama-tama, aku harus menulis pesan dulu kepada Akira-sama dan yang lainnya" Colette mengeluarkan secarik kertas dan sebuah pensil dari kantong kulit yang tergantung di sabuk yang dia kenakan.

"oh, ada berita baru dari Colette" Akira melihat seekor burung yang terbuat dari es terbang ke arah meja kafe yang diduduki olehnya dan Ashley.

Setelah mengambil kertas yang berada di dalam wadah silinder yang terpasang di kaki burung es tersebut, Akira langsung membaca isinya.

"Apa!?" Setelah membaca pesan dari Colette, gadis berambut coklat itu terkejut bukan main.

"Ada informasi baru apa, Akira?" Ashley penasaran melihat tingkah laku pemimpin party nya.

"Alice telah diculik, dan sekarang Colette sedang berusaha melacak penculiknya".

"Hah!?".

"Lalu, sekarang bagaimana?" Mia bertanya setelah Colette mengirim familiar es yang dia buat kepada Akira dan anggota party lain.

"Tadi aku bilang aku bisa menggunakan familiarku untuk mengamati gedung-gedung Henry Levian. Karena itu akan menggunakan familiarku untuk mencari tahu dimana keberadaan Alice-sama" Colette mulai merentangkan kedua tangannya.

Di salah satu sudut jalan pasar yang ramai, terlihat seorang pria kekar sedang membawa sebuah karung bersama dua orang pria lain yang berkepala botak dan berhidung pesek.

Dari dalam karung tersebut mencuat sepasang kaki milik Alice yang sedang disekap oleh ketiga pria itu dan dibawa ke tempat persembunyian mereka.

"Mama... Papa... Mia..." Alice yang mulutnya disumpal hanya bisa menangis ketakutan terhadap situasi yang menimpanya saat ini.

Tanpa disadari Alice, familiar es buatan Colette berbentuk kelinci yang sedari tadi dia bawa pecah dengan sendirinya. Pecahan-pecahan es ini mulai bergerak keluar dari karung tempat Alice disekap dan mulai melayang di udara. Membuat jejak remah roti agar bisa ditemukan oleh Colette.

"Meskipun aku bisa membuat jejak orang yang menculik Alice-sama, kita masih harus menebak dulu ke arah mana mereka pergi" Komentar Colette ketika gadis berambut putih itu berlari bersama Mia di jalanan pasar, menebak-nebak arah para penculik Alice.

"Karena tadi kejadiannya cepat, aku tidak sempat membuat familiar untuk mengejar mereka untuk mencari tahu posisi tepat keberadaan para penculik itu. Apalagi familiar yang kuberikan ke Alice-sama juga bentuknya kecil dan hanya 1 ekor saja" Gumam Colette dalam hati sambil menoleh ke sisi kiri dan kanannya "Jadi sekarang aku hanya bisa bertaruh saja".

I (♀) Somehow got Reincarnated as an Eroge ProtagonistWhere stories live. Discover now