Merdeka

207 29 1
                                    

"ng..." Kelopak mata Colette yang terasa berat dengan perlahan mulai terbuka.

Begitu kedua matanya terbuka lebar, Colette menatap langit-langit yang terbuat dari kayu. Mata biru gadis itu berusaha menyesuaikan dengan cahaya lentera yang menjadi satu-satunya penerangan di ruangan itu.

KLAK

Pintu ruangan itu terbuka. Lucy terlihat memasuki ruangan tersebut "ah, Colette! Kau sudah siuman" Gadis berkacamata tersebut mendapati Colette, yang mencoba mendudukkan tubuhnya.

"Lucy-sama..." Colette mengenali gadis berambut hitam panjang itu "apa...apa yang terjadi?"

"Setelah kamu membantu Akira mengalahkan Dungeon Master, kamu pingsan selama sehari" Lucy menjelaskan "Pingsan?" Colette memperhatikan ke luar jendela. Dia melihat langit malam dan bangunan kota yang diterangi lampu dan lentera.

"Apa kau tidak apa-apa, Colette?" Lucy membantu gadis berambut putih itu duduk di ranjang "Aku ke sini untuk memeriksa keadaanmu. Tapi rupanya kamu sudah mendingan" Colette pun akhirnya memperhatikan apa yang dia kenakan. Dia memakai sebuah gaun tidur panjang berwarna putih. Sebuah perban menutupi lehernya. Gadis itu meraba-raba dan mengelus perban tersebut.

"ah!" Colette pun teringat sesuatu.

"Lucy-sama, apa anda tahu di mana Akira-sama?" Dengan nada panik Colette bertanya pada Lucy.

"eh? terakhir kulihat dia sedang makan malam di lantai bawah".

Mendengar hal itu Colette mulai bangkit dari ranjang tempat dia berbaring selama sehari penuh "eh, kamu baru saja siuman, Colette. Jangan memaksakan tubuhmu".

"Saya tidak apa-apa, Lucy-sama" Colette meninggalkan kamar itu.



Begitu gadis berambut putih tersebut menuruni tangga, dia mendapati Akira yang sedang mengobrol bersama Alexia, Iris, Elise dan Ashley. Lucy yang masih khawatir mengikuti Colette dari belakang.

"ng? ah, Colette!" Gadis berambut coklat itu mendapati Colette dan memanggil namanya dengan gembira "Akhirnya kamu siuman!" Colette pun mendekati meja tempat Akira makan "ayo duduk!" Ajak gadis berambut coklat tersebut.

Colette pun duduk di kursi kosong yang berada tepat di samping Akira "Apa kamu lapar? Akan kubelikan makan malam".

"ano... Akira-sama... saya punya permintaan".

"mm? Apa itu?"

Colette kembali mengelus lehernya yang masih diperban "Besok, saya ingin anda ke pandai besi dan buatkan kalung besi baru untuk saya. Kalung besi saya yang lama sudah hilang saat melawan dungeon master waktu itu".

"Tidak mau" Jawab Akira dengan tegas.

"eh, kenapa, Akira-sama? Saya perlu kalung besi sebagai penanda bahwa saya adalah budak anda".

"Itulah masalahnya. Kamu sudah kumerdekakan jadi kamu tidak usah memakai kalung besi lagi".

Colette terkejut mendengar kalimat itu. dia terdiam selama beberapa detik sambil mencoba mencerna perkataan Akira.

"Tapi... kenapa?" Gadis berambut putih itu kebingungan.

"Aku kan sudah berjanji padamu dan keluarga Morisson, bukan? Aku akan memerdekakanmu dari perbudakan".

"Tidak... tidak bisa begitu, Akira-sama!" Colette mulai protes "Saya sudah menjadi budak selama 8 tahun. Segala hal yang saya pelajari, dan yang diajarkan ke saya, adalah bagaimana saya melayani majikan saya. Saya sendiri sudah berkata pada anda, bukan? Saya hanyalah budak. Tubuh dan badan saya adalah milik Akira-sama".

"Oleh karena itu. karena kamu sudah merdeka jadi kamu sudah tidak perlu melayaniku lagi" Kata Akira.

"Tidak! Jika, jika saya tidak bisa melayani majikan saya... saya akan disiksa... dan mungkin akan dibunuh! Mereka selalu berkata begitu..." Colette tiba-tiba terjatuh dari kursi yang dia duduki dan mulai berlutut. Keringatnya bercucuran dengan hebat dari dahi. Detak jantungnya juga menjadi semakin cepat. Tatapan mata Colette mulai menjadi tidak fokus.

"Colette? Colette!" Akira ikut berlutut dan menggenggam kedua tangan Colette untuk menenangkan gadis itu "Kamu sudah bersamaku selama setahun. Kamu tahu sendiri aku tidak akan menyiksa apalagi membunuhmu!".

"Tapi... tapi... jika saya tidak melayani majikan saya, lalu apa tujuan hidup saya?".

"Jangan khawatir, Colette" Saat Akira berbicara, Alexia, Ashley, Elise, Iris dan Lucy berdiri mengelilingi kedua gadis itu.

"Meskipun kamu bukan budakku lagi, kamu tetap anggota party ku. Kita bisa mencari tujuan hidupmu bersama-sama".

"..." Colette tidak bisa menahan air matanya "hiks... hiks... huwaaa!" Gadis berambut putih itu pun menangis. Tangisan pertama yang dia keluarkan setelah 8 tahun lamanya menjadi seorang budak "Kenapa saya? Saya tidak berhak menerima kebaikan seperti ini! Saya hanyalah sekedar budak biasa!".

Akira dengan perlahan dan lemah lembut memeluk Colette. Menenangkan gadis itu sambil mengelus rambut putihnya "Kamu bukan sekedar budak biasa. Aku sudah mengatakannya padamu. Kamu adalah anggota party pertamaku, orang yang selalu berada di sisiku saat aku sudah kehilangan segalanya, dan juga mage terkuat yang pernah kutemui".

Mendengar kata-kata Akira membuat Colette menangis semakin keras. diapun menguburkan matanya ke pundak Akira.

"Mulai sekarang kamu adalah gadis merdeka dan tidak akan kubiarkan kamu atau orang lain berkata sebaliknya" Akira berkata dengan tegas namun menggunakan nada lembut.

bersambung

I (♀) Somehow got Reincarnated as an Eroge ProtagonistWhere stories live. Discover now