Warning: Cerita berisi unsur yuri/GL/GxG unsur ketelanjangan, adegan seks, serta perkosaan.
Sinopsis:
Suzuki Akira adalah gadis yang mengalami ajal dalam usia muda.
Karena dia telah banyak berbuat baik saat masih hidup, sang malaikat memberinya kese...
Keesokan harinya, Akira membawa Colette untuk berbelanja pakaian dan persenjataan untuknya.
"Colette, apa kamu pernah bertarung melawan monster? Kalau memang pernah apa keahlianmu?" Tanya Akira pada Colette yang masih bertelanjang bulat ketika kedua gadis itu berjalan di kota.
"Saya pernah bertarung menggunakan pisau. Namun saya lebih sering menggunakan sihir saya" Jawab Colette.
"Hmm, begitu ya" Komentar Akira "Sepertinya aku tahu apa yang cocok kau kenakan".
Saat kedua gadis itu tiba di sebuah toko pakaian, Akira langsung mencari baju sementara Colette hanya berdiri di depan pintu masuk.
Mendengar teriakan pria itu Colette langsung menggeser posisi berdirinya ke sudut toko.
Akira telah selesai memilih sejumlah pakaian dan kembali menghampiri Colette "Ayo, Colette, kamu harus mencoba baju yang kupilih" Akira memegang tangan kiri Colette dan mengajaknya ke dalam sebuah ruang ganti.
"Akira-sama, apa anda yakin?" Tanya Colette "Tentu saja. Sudah kubilang kamu tidak akan kuperbolehkan bertarung dengan keadaan telanjang. Sekarang, ayo coba!" Akira memberikan sebuah baju pada Colette.
Colette akhirnya mengenakan sebuah celana pendek berwarna biru dan sebuah kemeja lengan pendek berwarna putih yang dilengkapi sebuah jubah bertudung berwarna biru yang menutupi rambut serta kepalanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Karena kamu bilang kamu pernah bertarung menggunakan pisau, aku jadi terpikir kalau kamu adalah seorang assassin yang dapat bertarung secara sembunyi-sembunyi" Komentar Akira sementara Colette melihat penampilan dirinya di depan cermin.
"Ah, tapi kamu bilang kamu lebih suka bertarung menggunakan sihirmu".
"Akira-sama, apa ini tidak apa-apa? Saya merasa tidak berhak mengenakan pakaian ini" Colette ragu-ragu.
"Kalau kamu memang suka pakaian itu, maka tidak apa-apa. Kalau kamu tidak suka, aku bisa mencarikan yang lainnya".
"..." Colette kembali menatap dirinya di cermin.
"Saya terima pemberian dari anda, Akira-sama".
"Apa itu artinya kamu menyukainya?" Akira kebingungan mendengar perkataan Colette yang berbelit.
Colette pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Baik, ayo kita bayar lalu cari senjata yang cocok untukmu" Akira menggandeng tangan kiri Colette keluar dari ruang ganti.
"Totalnya 200 Aurum" Kata penjaga toko "Ini dia" Akira mengeluarkan sejumlah uang logam.
"Dasar sok kaya! Kau cuma buang-buang uang kalau kau membelikan pakaian untuk budak itu" Komentar penjaga toko "Itu bukan urusanmu!" Teriak Akira sambil mengajak Colette pergi dari toko itu.
