8. Syarat

50.6K 3.9K 12
                                    

Happy Reading guyss!! 😄❤️
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Luna dan Max berjalan keluar ruangan, mereka turun menggunakan lift. Saat sudah  sampai di parkiran Luna tiba-tiba berhenti sebelum mereka sampai ke mobil Max.

"Saya rasa cukup sampai disini." Ucap Luna.

Max yang berjalan lebih dulu berhenti dan menghadap ke luna.
"......."

"Saya tau anda datang karena di paksa dokter Hana. Kita sudah jauh dari jangkauannya. Anda bisa kembali ke kantor dan mengurus pekerjaan anda. Terimakasih atas pertolongannya dan maaf sudah merepotkanmu." Luna tulus berterimakasih dan minta maaf pada Max, ia sedikit membungkukkan badannya sebagi tanda terimakasih.

"Kau tidak membawa apapun, bagaimana kau bisa pulang?" Tanya Max.

"Saya akan memakai taksi dan membayarnya ketika sampai." Ucap Luna.

Luna pun kemudian membalikan badannya dan bermaksud pergi dari situ.

"Tunggu..." Cegah Max.

Luna berhenti dan berbalik.

"Kenapa?" Tanya Luna.

"Kau tidak bertanya apakah aku menerima permintaan maaf dan ucapan terimakasihmu?" Tanya Max.

"Anda tidak menerimanya?" Tanya Luna memastikan.

"Aku akan menerimanya jika kau bersedia aku antar sampai ke rumah." Ucap Max.

'Apalagi maunya?. Dia sungguh tidak ingin membiarkan aku pergi dengan tenang!' pikir Luna.

"Aku tau kau orang dengan tanggung jawab dan moral yang tinggi. Aku yakin kau sangat tau caranya menghargai orang yang telah menolongmu." Ucap Max yang melihat Luna hanya terdiam dan seperti akan menolaknya.

'Aku benar-benar tidak bisa menolaknya!' pikir Luna.

"Hhhhh~" Luna menghela nafas berat. Luna akhirnya berjalan semakin mendekat ke arah Max, namun Max hanya diam karena Luna belum menjawab permintaanya. Hingga Luna melewatinya.

"Kenapa masih disana? Anda tidak ingin menunjukan jalan? Saya tidak tau yang mana kendaraan anda." Ucap Luna formal, jujur saja ia sangat kesal.

Kesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk menjauh. Ia tidak bisa menolak karena salah satu orang yang sangat ia hargai adalah orang yang menolongnya. Mungkin juga karena ia menenamkan pada dirinya sendiri tidak ingin menyusahkan orang lain, membuatnya menjadi terbiasa mengandalkan dirinya sendiri.

Dalam kehidupan ini tidak banyak orang yang menolongnya jika pun ada sudah pasti akan ia ingat dihatinya agar suatu saat ia bisa membalas kebaikannya.

Dan entah takdir darimana, orang yang dulu mengkhianatinya datang menolong disaat ia terpojok dan sangat butuh bantuan hingga membuat hati nuraninya bimbang karena orang itu juga membutuhkan bantuannya.

Max akhirnya berjalan mendahuluinya lagi. Luna hanya mengikutinya dari belakang, Luna menatap lurus ke arah punggung Max.

'Aku harap kau benar-benar menemukan wanita lain hingga mungkin aku bisa membalas dengan cara yang lain.' pikir Luna.

'Aku hanya ingin hidup damai, tidak ingin dikejar-kejar hutang yang bukan tanggung jawabku, tidak ingin bertemu lagi dengan para orang kaya di SMA yang dulu selalu menatap jijik karena aku murid beasiswa miskin, tidak ingin bertemu denganmu lagi.' Luna terus berjalan berusaha mengejar langkah Max.

Akhirnya mereka sampai di mobil Max. Max langsung ke arah kemudi, ia hendak membuka pintu, namun terhenti karena Luna malah membuka pintu belakang.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang