38. Tentang Max

38K 2.6K 25
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Hari mulai sore, Luna bersantai sembari mengumpulkan mood sebelum memasak.

Ia sedang duduk di sofa sambil membaca majalah. Tadi pagi setelah dari rumah sakit, Max langsung ke kantor padahal sekarang sedang libur akhir pekan dan Luna sudah sangat terbiasa dengan jadwal Max yang padat.

Tiba-tiba Luna mengingat pembicaraanya dengan paman Mil. Pembicaraan mengenai perubahan sikap Maxime.

Luna pun mencari artikel yang dimaksud dan betapa terkejutnya Luna dengan artikel-artikel yang muncul.

"Anggota keluarga Anderson keracunan."
"Persaingan bisnis? Keluarga Anderson keracunan."
"Maxime Anderson selamat dari peristiwa keracunan."
"Mengikuti perkemahan, Maxime Anderson selamat dari keracunan."
"Keracunan, keluarga Anderson kritis."
"Lima fakta keracunan keluarga Anderson."
"Chef keluarga Anderson ditetapkan sebagai tersangka."

"Astaga... Apa-apaan ini?! Sungguh aku baru mengetahui kejadian ini." Ucap Luna kaget melihat berita belasan tahun yang lalu.

'Ternyata hal seperti ini pernah terjadi kepada keluarga Anderson. Saat itu Maxime masih kecil. Ia pasti sangat ketakutan.'
Luna melihat beberapa video-video lama yang diupload bersamaan dengan artikel.
Di video tersebut terlihat Maxime kecil yang sedang menunduk, menangis dalam diam. Wajahnya terlihat lelah seperti tidak tidur berhari-hari.

Di video lain juga memperlihatkan dokter Hana yang duduk di sebelah Max. Dokter Hana hanya bisa merangkul Max yang diam dengan tatapan kosong memandang ruang IGD.

Luna lalu membaca-baca artikel di situs lain. Ia tak tahan melihat wajah sedih Dokter Hana dan tatapan kosong Max. Ia sangat sedih membayangkan di dalam ruangan yang terus di pandangi Max kecil terbaring ayah, ibu dan pak Felix yang sedang kritis.
.
.
.
.
.

"Aku pulang." Ucap Max.

Tak ada sautan dari Luna, tidak seperti biasa.

'Apakah ia di kamar?' tebak Max mulai berjalan menuju kamar.

Saat Melawati ruang Tv, Max melihat Luna duduk sambil menatap ponsel dengan serius.

"Luna." Panggil Max yang berdiri tak jauh dari Luna.

Luna yang sedang fokus terkejut sampai ponselnya terlepas dari genggaman.

"Max!" Ucap Luna kaget, ia lalu cepat mengambil ponselnya yang terjatuh di lantai.

"Kau tampak serius hingga tak menyada-....." Ucapan Max terhenti karena menyadari sesuatu. "Ada apa denganmu? Kau habis menangis?" Tanya Max serius lalu mendekati Luna.

Refleks Luna mundur menjauh dari Max.
"Ah... Bu-... Bukan apa-apa. Kalau begitu aku akan ke dapur untuk memasak makan malam." Ucap Luna lalu pergi secepatnya dari hadapan Max.

Max hanya menatap punggung Luna bingung.
'Ada apa dengannya…?'
.
.
.
.
.

Luna dan Max makan malam bersama seperti biasa.

"Lusa aku sudah mulai bekerja, kami akan mengadakan survey di bioskop-bioskop, mungkin aku akan pulang terlambat. Jadi kau bisa makan malam duluan." Ucap Luna.

"Bukankah dokter bilang kau akan sembuh total Minggu depan?" Tanya Max.

"Ya, tapi katanya aku boleh bekerja namun tetap harus hati-hati. Rasanya sudah sangat lama tidak ke kantor, aku merindukan teman-temanku." Ucap Luna.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang