21. Kejadian Sebenarnya

42.7K 3K 25
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Flashback...

'Tadi apakah dia menangis? Aku tidak melihat air matanya. Tapi suaranya bergetar seperti menangis.' Ucap Max dalam hati.

Max duduk disofa, ia mengambil earphone dan mendengarkan sebuah file rekaman suara dari alat penyadap yang berasal dari kalung yang ia berikan pada Luna. Ia terpaksa menyadap Luna karena khawatir suatu saat Luna dalam bahaya karena ia memiliki banyak musuh di dunia bisnis.

Click...
Rekaman suara pun mulai terdengar oleh Max.

"Rayand." Ucap Luna.

"Kau kemari? Padahal malam kemarin kita bertemu di gedung teater venice." Ucap Rayand.

"Ah... I-...iya. aku baru saja sampai disini." Ucap Luna.

Click...
Rekaman suara dimatikan oleh Max.

'Benar, tadi aku mendengarnya sampai disini dan langsung turun menjemput Luna.'
.
.

Click....
Max melanjutkan mendengarkan rekaman suara yang tadi belum sempat ia dengar karena dalam perjalanan menjemput Luna.

"Kau baik-baik saja? Kau terlihat kurang sehat." Ucap Rayand.

"Ya, te-..tentu aku baik-baik saja. Um-... Kenapa ada di sekitar sini? Apakah ada pekerjaan?" Tanya Luna.

"Ah... Umm... Bisa dibilang seperti itu." Jawab Rayand.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Rayand.

"Baik-baik saja, bagaimana denganmu?." Tanya Luna

"Aku juga baik." Ucap Rayand

"Oh, begitu. Kalau begitu aku permisi." Ucap Luna.

"Tunggu." Ucap Rayand.

"Ayo berbicara sebentar. Disekitar sini ada restoran. Aku yang traktir." Ucap Rayand.

"Um... Ta-..tapi." ucap Luna terdengar ragu.

"Hanya sebentar, jika makananmu sudah habis, aku akan mengantarmu kembali. Bukankah kita sudah lama tak bertemu, ini hanya reuni sahabat lama. Bukankah kita pernah berjanji untuk tidak saling mengabaikan jika bertemu?" Ucap Rayand.

Click...
Max mematikan lagi rekaman karena menemukan fakta yang baru ia ketahui.

'Ternyata Luna sudah berniat ingin pergi dari awal? Dasar pria brengsek. Jadi dia memaksa Luna untuk pergi dengannya? Padahal jelas-jelas istriku sudah ingin pergi kembali ke hotel!'
.
.

Click...
Max memutar kembali rekaman suara.

"Baiklah." Ucap Luna memutuskan.

"Selamat atas pernikahanmu." Ucap Rayand.

"Terima kasih." Ucap Luna.
"Selamat juga atas kesuksesanmu sebagai pianis terkenal. Jujur aku adalah fans rain, aku tidak tau kau adalah Rain." Lanjut Luna.

"Terima kasih Luna. Umm... Setelah kita putus, memang banyak hal yang terjadi walau berat, aku bersyukur bisa bertahan dan mewujudkan permintaanmu tentang terus bermain piano. Kau benar, aku bahagia bermain piano" Ucap Rayand.

"Syukurlah ayahmu mengizinkanmu untuk bermain piano." Ucap Luna.

"Ya, aku sangat bersyukur akan hal itu." Ucap Luna.

Marriage Contract With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang